Suara.com - Dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap tanggal 5 Juni, dengan fokus tahun ini terhadap salah satu ancaman terbesar untuk planet bumi: polusi plastik.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, dalam pidatonya menyampaikan pesan tegas soal dunia tidak bisa lagi menunda aksi konkret dalam menghadapi krisis plastik yang kini telah meresap hingga ke dalam tubuh manusia.
“Polusi plastik mencekik planet kita—merusak ekosistem, kesejahteraan manusia, dan iklim. Limbah plastik ditemukan di puncak Gunung Everest, dasar laut terdalam, hingga dalam otak manusia dan air susu ibu,” ujar Guterres, mengutip situs resmi PBB, Kamis (5/6/2025).
Polusi plastik bukan hanya masalah visual atau sanitasi, melainkan krisis sistemik yang menyentuh aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan secara menyeluruh.
Saat ini, diperkirakan sekitar 400 juta ton plastik diproduksi setiap tahun di seluruh dunia, dan lebih dari 36 persen di antaranya digunakan hanya sekali sebelum dibuang, menurut data dari Program Lingkungan PBB (UNEP).
Dari jumlah itu, sekitar 19 hingga 23 juta ton limbah plastik masuk ke danau, sungai, dan laut setiap tahunnya, menyebabkan kerusakan serius pada kehidupan laut dan ekosistem perairan.
Hanya 9 persen dari sampah plastik global yang berhasil didaur ulang, sementara sisanya dibakar, ditimbun di tempat pembuangan akhir (TPA), atau mencemari lingkungan secara langsung.
Situasi di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan World Bank (2021), Indonesia menghasilkan sekitar 7,8 juta ton sampah plastik per tahun, dan sekitar 620 ribu ton di antaranya diperkirakan berakhir di laut.
Baca Juga: Penampakan Sampah Penuhi Saluran Irigasi di Serang
Hal ini menempatkan Indonesia di posisi kedua sebagai penyumbang sampah plastik laut terbesar di dunia setelah Tiongkok.
Beberapa jenis plastik paling umum ditemukan di perairan Indonesia adalah kantong plastik, bungkus makanan, dan sedotan. Di sisi lain, tingkat daur ulang plastik nasional masih rendah—sekitar 11 hingga 14 persen saja, menurut riset dari Sustainable Waste Indonesia (SWI).
Pemerintah Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk mengurangi 70 persen sampah plastik laut pada tahun 2025, salah satunya melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 dan pelarangan kantong plastik sekali pakai di sejumlah daerah.
Namun, implementasi di lapangan masih menghadapi kendala dalam bentuk rendahnya kesadaran publik, lemahnya sistem pengelolaan sampah, dan terbatasnya infrastruktur daur ulang.
Kesepakatan Global: Harapan Baru?
Direktur Eksekutif UNEP, Inger Andersen, menyebut bahwa jika tren saat ini tidak berubah, kebocoran plastik ke lingkungan diperkirakan akan meningkat sebesar 50 persen pada tahun 2040. Ia mengajak dunia untuk merancang ulang sistem produksi dan konsumsi plastik guna melindungi kesehatan, lingkungan, dan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN