Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas mengatakan Indonesia belum cocok untuk membangun kasino atau melakukan legalisasi judi seperti di Malaysia dan Uni Emirat Arab.
Hasbiallah mengatakan meski ketiga negara itu sama-sama punya penduduk mayoritas beragama Islam, tapi ada beberapa faktor yang membedakan Indonesia dan Uni Emirat Arab soal legalisasi judi atau membangun kompleksi judi legal seperti kasino.
Salah satunya karena iman orang Islam Malaysia dan Uni Emirat Arab lebib kuat ketimbang manusia Nusantara
"Agamanya (Malaysia dan Uni Emirat Arab) lumayan kuat," terang Hasbiallah ketika berbicara dalam diskusi yang digelar Ikatan Wartawan Hukum di Jakarta, Sabtu (7/6/2025).
Selain itu, menurutnya karekteristik masyarakat Islam di Indonesia berbeda dengan kedua negara itu yang lebih teredukasi. Legalisasi kasino di Indonesia dapat mengakibatkan kerusakan sosial.
Sebagaimana diketahui Malaysia dan Uni Emirat Arab merupakan negara Islam yang melokalisasi perjudian dengan membangun kasino.
"Sama Islamnya, Malaysia Islam, Uni Emirat Arab Islam, tapi pendidikannya berbeda," ujar Hasbi.
Di dua dunia negara tersebut lokalisasi perjudian ditujukan bagi wisatawan asing, bukan ditujukan kepada masyarakat lokal. Kedua negara itu menerapkan aturan yang tegas bagi warga negaranya untuk tidak masuk ke kawasan perjudian.
"Kesadaran masyarakat ada. Mereka kalau enggak punya duit buat apa mereka main," ujarnya.
Baca Juga: Legalisasi Kasino di Indonesia: Cuan atau Kutukan?
Karena karakteristik yang berbeda dengan kedua negara itu, dia khawatir bahwa kasino yang dilegalkan di Indonesia, justru yang bermain adalah masyarakat lokal.
"Nah kalau di Indonesia kita buka, kita bukan merusak ke orang lain, kita merusak ke diri sendiri. Karena kesadaran pemikiran orang kita belum ada," ujarnya.
Hasbi tak menampik bahwa masyarakat Indonesia banyak yang berjudi, apalagi perputaran uang judi online di Indonesia mencapai Rp 1.200 triliun pada 2025 berdasarkan laporan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Angka itu diakuinya tergolong fantastis, dan sayangnya uang itu lari ke luar negeri, tapi bukan berarti dapat dijadikan dasar untuk melegalkan perjudian di Indonesia.
Dia menyebut besarnya nilai transaksi itu, karena lemahnya penegakan hukum terhadap judi online di Indonesia. Menurutnya tidak ada kepastian hukum dan ketegasan dari pemerintah, meski sudah jelas termuat dalam Undang-Undang dan KUHP.
"Kalau aparat penegak hukum punya ketegasan enggak ada itu kita hilang sampai seribu triliun," tegas Hasbi.
Berita Terkait
-
Mahfud MD Sebut Budi Arie Diduga Keras Terlibat Judi Online: Itu Bukan Fitnah, Tapi Fakta Sidang
-
Gibran Rakabuming Diduga Follow Akun Judi Online di Instagram, Tuai Pro dan Kontra
-
Kasus Kematian TKI di Kamboja Sepanjang Tahun 2025, Publik Tuntut Respon Pemerintah
-
OJK Blokir 17 Ribu Rekening yang Terhubung Judol
-
Alasan Archive Diblokir Komdigi: Konten Judi Online, Pornografi, dan Lindungi Hak Cipta
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina