Suara.com - Juru Kampanye Trend Asia, Arko Tarigan, mengungkap fakta mengejutkan soal dampak kesehatan pada masyarakat yang daerahnya menjadi area penambangan nikel.
Data Trend Asia, sekitar 40 persen warga yang tinggal di sekitar area tambang itu ditemukan mengandung arsenik dalam darahnya.
"Orang-orang yang dalam lingkaran tambang, di dalam darah mereka, sekitar 40 persen atau saya nanti akan bisa kasih laporannya, itu mengandung arsenik. Itu yang menciptakan penyakit," kata Arko dikutip dari tayangan Live Instagram bersama Koreksi.org, Senin (9/6/2025).
Arsenik (As) merupakan unsur kimia metaloid dan sangat beracun. Arsenik dapat ditemukan secara alami dalam tanah, air, dan udara, serta dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan udara.
Kendati begitu, menurut Arko, pemerintah Indonesia tidak menanggapi serius persoalan kesehatan tersebut, padahal ada benang merah yang jelas antara aktivitas tambang dan penyakit yang diderita masyarakat.
Arko menjelaskan, banyak masyarakat di sekitar tambang mulai jatuh sakit, dan beban pembiayaan akhirnya kembali ditanggung negara. Namun, pemerintah dinilainya belum mengambil langkah nyata.
"Pemerintah juga tidak melihat bagaimana sebenarnya masyarakat sekarang mulai sakit. Nah, itu ditanggung lagi kepada beban negara," tuturnya.
Selain itu, revitalisasi dan penanaman ulang di bekas wilayah tambang menurut Arko sangat sering tidak dijalankan, padahal biaya pemulihan lingkungan sangat tinggi.
Walaupun negara dikatakan dapat bangak penghasilan dari aktovitas penambangan, akan tetapi tidak bagi warga setrmpat. Arko mengutip data dari BPS yang justru menunjukan kalau angka kemiskinan naim di tempat-tempat lingkaran tambang.
Baca Juga: Selain Pulau Gag, Kementerian ESDM akan Periksa Pertambangan Nikel Lain di Kepulauan Raja Ampat
Dia menyebutkan, kondisi itu terjadi di Sulawesi Utara, Maluku, serta di Sulawesi Tengah.
"Jadi, yang dikatakan pemerintah tentang bagaimana sebenarnya, kita mendapatkan income pendapatan negara dari processing, dari dalam namanya hilirisasi, itu di mana? Sedangkan di lingkaran tambang itu, dari data BPS, data mereka sendiri, jumlah kemiskinan malah naik," kritiknya.
Transisi Energi Cuma Omon-Omon
Lebih jauh, Arko juga mengkritisi wacana transisi energi yang digaungkan pemerintah. Ia menyebut, 90 persen nikel dari Indonesia tidak digunakan untuk kepentingan energi bersih, melainkan diekspor untuk industri otomotif luar negeri.
Sementara Indonesia hanya mengolah itu sebagai produk-produk stainless, mulai dari alat dapur, sendok, garpu, string gitar, pelek motor, dan lain sebagainya.
“Nikel yang dikeruk dari Indonesia, itu hampir 90 persen tidak digunakan untuk transisi energi. Oke, dibuatkan mobil listrik, tapi tetap menggunakan energi kotor, tetap menggunakan energi batubara," ujarnya.
Berita Terkait
-
Diserang soal Polemik Nikel di Raja Ampat, Golkar Bela Bahlil Lahadalia: Salah Sasaran
-
Tragedi Sunyi Pendidikan Indonesia: Saat Nikel Lebih Viral dari Siswa SMP Tak Bisa Baca
-
Polemik Tambang Nikel di Raja Ampat, Ini Kata Aspebindo
-
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, DPR Ultimatum Menteri Kabinet Prabowo: Jangan Bikin Gaduh!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG