Suara.com - Mayoritas penduduk Indonesia kini tinggal di wilayah perkotaan. Jumlahnya hampir 60 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Diperkirakan pada tahun 2045, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di kota akan mencapai hingga 70 persen.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Prof. Didik J. Rachbini, menilai kondisi itu akan menjadi tantangan besar dalam pengentasan kemiskinan yang kini tidak hanya menjadi persoalan desa, tetapi juga kota.
Menurut Didik, kota memiliki keunggulan dari sisi teknologi, sistem keuangan, inovasi, dan kewirausahaan. Ia mencontohkan keberhasilan Gojek sebagai bisnis digital yang tumbuh pesat di tengah ekosistem perkotaan.
Namun, ia menyoroti bahwa kesuksesan bisnis seperti Gojek lebih menguntungkan perusahaan, sementara nasib para pengemudi sebagai stakeholder utama justru tertinggal.
“Model bisnis seperti ini akan selamanya membuat para driver miskin dan tidak akan pernah naik kelas secara vertikal,” ujar Didik dalam keterangannya, Senin (9/6/2025).
Ia menyarankan agar Gojek ditransformasikan menjadi koperasi kota. Dalam model ini, para pengemudi menjadi pemilik entitas bisnis melalui koperasi, sementara platform dan aplikasi dijalankan oleh pengurus koperasi.
Didik juga mengusulkan alternatif lain, yakni pemerintah melalui Danantara membangun platform transportasi digital berbasis koperasi yang dimiliki oleh jutaan pengemudi motor dan mobil di seluruh Indonesia.
Menurutnya, pendekatan ini sejalan dengan ideologi pemerintahan saat ini yang mengusung sosialisme pasar.
Baca Juga: Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
"Dalam ideologi pemerintahan sekarang, yang menjalankan sistem sosialisme pasar, Gojek akan lebih baik dibangun dan ditransformasikan menjadi koperasi. Para driver tersebut nanti menjadi pemilik entitas bisnisnya, yakni koperasi. Platform dan aplikasinya dijalankan oleh pengurus koperasi," tuturnya.
Usulan tersebut diakuinya bukan ide baru, karena sudah lebih dulu dilakukan di Amerika Serikat.
"Contoh yang ada adalah co-op Ride, platform ride-sharing berbasis koperasi. Koperasi transportasi digital ini berada di New York City, yang dimiliki dan dikelola oleh para pengemudi, bukan perusahaan besar teknologi digital seperti Uber dan Lyft," ujarnya.
Ia menambahkan, dibandingkan dengan ide koperasi Merah Putih yang lebih fokus ke pedesaan, model koperasi transportasi digital di kota jauh lebih feasible secara ekonomi dan bisnis. Hal ini mengingat masyarakat perkotaan kini jauh lebih besar dibanding masyarakat desa.
"Koperasi merah putih tetap penting untuk memajukan pedesaan Tetapi koperasi transportasi digital ini akan lebih feasible secara ekonomi dan bisnis karena masyarakat perkotaan juga lebih banyak jumlahnya dibandingkan masyarakat pedesaan sekarang," pungkasnya.
Indonesia Emas
Berita Terkait
-
GoBiz Kini Menjadi GoFood Merchant, Fitur Baru Permudah Mitra Usaha Kelola Bisnis Kuliner
-
KPPU Ikut Sorot Isu Merger Grab dan GoTo, Ancam Sanksi Jika Ada Monopoli
-
Gojek Tak Bisa Penuhi Tuntutan Ojol Turunkan Potongan Komisi dan Biaya Aplikasi, Ini Alasannya
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar