"Bapak tahu nggak peraturannya kalau pakai baju seragam polisi harus anggota polisi. Kenapa bapak pakai baju seragam polisi, padahal bapak bukan anggota polisi," beber Dedi Mulyadi.
Dengan wajah bingung, kakek tersebut mengaku bahwa dirinya menyadari hal tersebut. Namun di sisi lain, ia hanya disuruh dan menerima seragam polisi yang diberikan oleh Polres.
"Saya bukan anggota polisi, saya tuh ada yang nyuruh, dikasih juga sama Polres," aku sang kakek.
Saat ditanya perihal jam bekerja, Nasro menjawab bahwa dirinya biasa mulai bekerja pukul setengah delapan pagi hingga pukul sebelas malam. Kemudian, ia akan berangkat lagi jam satu siang untuk mengatur lalu lintas dan baru pulang pukul empat sore.
Merasa iba karena kakek tersebut tidak mendapatkan bayaran yang layak, Dedi Mulyadi lantas memberinya sejumlah uang. Mantan Bupati Purwakarta tersebut memberikan nominal lebih dari Rp 1 juta, di mana uang itu diminta untuk membelikan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, mie instan, gula, dan kopi.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga memberikan uang tambahan yang dimintanya untuk dipergunakan dalam pendidikan anak-anak sang kakek. Diketahui bahwa kakek tersebut memiliki anak yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Dedi Mulyadi turut memberikan uang kepada sang kakek untuk membeli perlengkapan sekolah seperti sepatu.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim