Suara.com - Sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, gerak-gerik Gibran Rakabuming selalu menjadi perhatian masyarakat. Sebelumnya, publik mempertanyakan perihal riwayat pendidikan putra sulung Joko Widodo tersebut karena dinilai memiliki kejanggalan, seperti jumlah tahun masa tempuh SMA.
Belakangan ini, seorang ilmuwan politik Prof Ikrar Nusa Bakti mengatakan bahwa Gibran Rakabuming Raka sempat berlatih untuk melakukan pidato di depan publik.
Hal tersebut dibeberkannya dalam podcast yang tayang di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP berjudul "Benarkah Pertemuan Prabowo - Megawati Bicarakan Pemakzulan Gibran?" dan dibagikan ulang melalui cuplikan video oleh akun X @Srik4ndiMuslim2.
Dalam video tersebut, Prof Ikrar Nusa Bakti menyoroti momen ketika Gibran Rakabuming Raka membuka perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional VII Korpri di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, pada 5 November 2024.
Kala itu, aksi Gibran Rakabuming menjadi sorotan publik karena ia tidak memberikan sambutan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Alih-alih sambutan, Gibran Rakabuming hanya memukul ketambung, alat musik tabuh khas Dayak yang biasa digunakan untuk membuka acara selain gong.
"Waktu Musabaqah Tilawatil Quran, Gibran datang dan mukul gong, nggak bisa pidato ya. Padahal Musabaqah Tilawatil Quran itu kan suatu yang bersifat umum dan setiap tahun dilaksanakan oleh kita umat Islam di Indonesia," ucap Prof Ikrar Nusa Bakti.
Mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) tersebut menilai bahwa Gibran Rakabuming seharusnya memberikan sambutan. Bahkan jika Gibran Rakabuming merasa tidak tahu mengenai Musabaqah Tilawatil Quran, dirinya hanya perlu mencarinya di internet.
"Dan itu kan kalau Anda (Gibran) ya untuk menjadi orang yang harus bicara di depan, pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran itu kan kalau nggak bisa tinggal buka aja YouTube atau Google," sambung Prof Ikrar Nusa Bakti.
Kemudian, Prof Ikrar Nusa Bakti menambahkan bahwa salah satu temannya mengaku pernah diminta untuk mengajari Gibran Rakabuming berpidato selama dua tahun saat ia masih menjadi Wali Kota Solo. Namun sayang, latihan tersebut tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Siapa Pangeran Mangkubumi? Sekjen Gibranku yang Diskakmat Rocky Gerung
"Ada teman saya yang mengatakan, 'aku tuh pernah dapat tugas mengajari Gibran untuk bisa pidato selama dua tahun'. Oh berhasil? 'Kagak'," beber Prof Ikrar Nusa Bakti.
Pemilik kanal, Abraham Samad lantas menanyakan kapasitas berpikir Gibran Rakabuming dan kecerdasan intelektualnya.
"Tapi nggak berhasil? Berarti kalau begitu memang Gibran ini standar IQ di bawah kira-kira ya," tanya Abraham Samad.
Prof Ikrar Nusa Bakti menyebut bahwa dirinya tidak menilai seperti itu, tetapi fakta yang membuktikannya. Terlebih, Prof Ikrar Nusa Bakti juga mencurigai pendidikan Gibran Rakabuming yang selama ini dibicarakan oleh publik.
"Saya nggak mengatakan demikian ya, tapi kenyataanlah. Makanya kemudian saya jadi bertanya-tanya jangan-jangan apa yang dikatakan oleh teman-teman bahwa dia itu jangan-jangan tidak lulus SMA dan sebagainya itu perlu dibuktikan ya," imbuhnya lagi.
Prof Ikrar Nusa Bakti menyebut bahwa informasi yang beredar selama ini mencantumkan bahwa Gibran Rakabuming menyelesaikan pendidikan sembilan tahun di Surakarta, kemudian pindah ke Singapura untuk belajar di Sekolah Menengah Orchid Park.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?