Suara.com - Sosok Dedi Mulyadi kembali menjadi sorotan publik usai mengunjungi sebuah barak militer yang menjalankan program pembinaan khusus untuk para siswa yang dinilai bermasalah.
Kunjungan tersebut memperlihatkan sisi lain dari problematika remaja, terutama remaja perempuan yang mengaku terjerumus dalam kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol jenis Kawa Kawa. Momen tersebut dibagikan akun TikTok @jabarpetarung.
Dalam video yang beredar, Dedi Mulyadi tampak mencoba berdialog dengan para remaja itu untuk menggali lebih jauh alasan mereka akhirnya menjalani pembinaan di barak.
Sapaan khas “Siap!” dari para siswa perempuan mengiringi percakapan hangat, namun penuh keprihatinan.
“Kenapa disini ikut latihan? Kenapa?” tanya Dedi Mulyadi membuka percakapan seperti Suara.com kutip pada Minggu (15/6/2025).
“Minum-minum,” jawab salah seorang siswi dengan nada siara malu-malu.
Dedi Mulyafi kemudian mencoba memperjelas, “Minum apa?”
“Kawa Kawa,” sahut siswi tersebut.
Mendengar jawaban itu, Dedi Mulyadi pun tampak terkejut sekaligus penasaran. Ia kembali melontarkan pertanyaan, “Anak-anak perempuan banyak minum Kawa Kawa sekarang. Di mana suka minum Kawa Kawanya?”
Baca Juga: Imbas Nebeng Patwal dan Tak Pakai Helm, Dedi Mulyadi Ramai Dinasihati Netizen
“Di rumah teman,” jawab siswi tersebut, mengakui bahwa kebiasaan itu dilakukan di lingkungan pertemanan.
“Sering?” tanya Dedi lebih jauh.
“Sering,” jawab si siswi tanpa ragu.
Dialog serupa terjadi dengan siswi lainnya. Mereka mengaku dikirim ke barak militer oleh orang tua karena dinilai sudah sulit diatur.
“Masalahnya apa?” tanya Dedi.
“Siap, bandel,” jawab seorang siswi.
“Bandel kenapa?”
“Siap, susah diatur.”
“Minum?”
“Siap, pernah.”
“Minum apa?”
“Siap, Kawa Kawa.”
Dedi Mulyadi pun mencoba mencari tahu dari mana mereka mendapatkan minuman tersebut. “Kawa Lawa belinya di mana sih?” tanya Dedi.
“Siap, teman,” jawab mereka kompak.
Dialog yang terekam ini membuka mata banyak orang akan fenomena yang mungkin jarang disadari, peredaran minuman beralkohol murah seperti Kawa Kawa di kalangan remaja, khususnya Jawa Barat.
Bahkan, ketika Dedi Mulyadi bertanya, “Kalau minum kawa-kawa perasaannya gimana?” seorang siswi menjawab, “Siap, mabuk,” meski sebelumnya mengaku tak merasa pusing.
Menariknya, para siswi itu juga menunjukkan kesadaran untuk berubah setelah melalui pengalaman di barak militer. Saat ditanya apakah mereka ingin berhenti, jawabannya serempak, “Siap, mau.”
Fenomena ini sontak memancing berbagai komentar netizen yang menyaksikan video tersebut. Banyak yang merasa miris, tak sedikit pula yang menanggapinya dengan candaan pahit.
“Kawa kawa semua anjir beli dimana sih,” tulis akun @afo****.
“Kawa Kawa best seller,” sahut akun @fit**** menyoroti betapa mudahnya minuman ini diperoleh.
Sementara akun @Dew*** berkomentar, “Pabrik kawa kawa ketar ketir,” menyinggung kemungkinan keberadaan produsen minuman tersebut yang kini jadi sorotan.
Lucunya, ada juga yang mengaku tak mengenal minuman itu meski sudah dewasa. “Apakah ada yang sama, usia udah 30 th tapi ga tau apa itu kawa kawa,” tulis akun @Zay****.
Menurut penelusuran Suara.com, Kawa Kawa adalah minuman beralkohol jenis anggur yang diproduksi oleh PT. Balaraja Indah Barat. Minuman ini terbuat dari hasil fermentasi buah anggur asli dan tersedia dalam dua varian rasa, yaitu anggur merah dan anggur hijau.
Kawa Kawa dikenal sebagai "wine kearifan lokal" karena rasanya yang khas dan harganya yang relatif terjangkau.
Karenanya, kisah ini menjadi cermin bagi kita semua, bahwa pengawasan orang tua, lingkungan pertemanan, dan ketegasan dalam mengatasi penyebaran alkohol di kalangan remaja menjadi hal yang krusial.
Upaya pembinaan seperti yang dilakukan di barak militer tersebut memang patut diapresiasi, namun pencegahan tetap harus menjadi prioritas utama.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos
-
Didukung Senior dan Mayoritas DPW, Eks Mendag Agus Suparmanto Dideklarasikan Maju Jadi Caketum PPP