Suara.com - Ahli forensik digital Rismon Hasiholan Sianipar menjadi salah satu tokoh yang vokal dalam menyuarakan perihal kasus dugaan ijazah palsu milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.
Rismon Sianipar sebelumnya dipanggil oleh Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus ijazah Jokowi.
Setelahnya, Rismon Sianipar dan timnya hingga kini mencoba untuk mencari bukti tambahan, salah satunya dengan berusaha menemui Kasmudjo.
Kasmudjo disebut-sebut sebagai dosen pembimbing akademik Jokowi saat Presiden Republik Indonesia ke-7 tersebut menembuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sosok Kasmudjo pertama kali tampil di publik ketika bertemu Jokowi pada 19 Desember 2017. Dalam video lawas, Jokowi meminta dosen Fakultas Kehutanan tersebut naik ke atas panggung. Oleh Jokowi, Kasmudjo diperkenalkan sebagai dosen pembimbingnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengaku bahwa ia harus berkali-kali memperbaiki skripsinya saat melakukan bimbingan dengan Kasmudjo. Oleh karena itu, masyarakat berpikir bahwa Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsi Jokowi.
Namun, Kasmudjo kemudian meluruskan bahwa ia adalah dosen pembimbing akademik Jokowi. Pernyataan tersebut diucapkan dalam wawancara dengan UGM pada 21 Oktober 2019.
Tetapi dalam siaran langsung yang dilakukan Rismon Sianipar melalui kanal YouTube Balige Academy, Kasmudjo mengaku bahwa dirinya bukan pembimbing akademik.
Hal ini bermula ketika tim Rismon Sianipar datang ke kediaman Kasmudjo untuk bersilaturahmi. Hampir tak bisa bertemu, Rismon Sianipar beruntung tak sengaja bertemu dengan Kasmudjo yang tengah menjaga warung kelontongnya.
Baca Juga: Yakup Hasibuan: Negara Bisa Chaos Jika Ijazah Asli Jokowi Ditunjukkan
Saat bertemu, kondisi wajah Kasmudjo terlihat sedikit bengkak dan dipenuhi plester. Rismon Sianipar lantas memperkenalkan dirinya dan meminta izin untuk mengobrol.
"Bisa kami bertamu sebentar pak?" tanya Rismon Sianipar.
Tetapi kunjungan Rismon Sianipar ditolak Kasmudjo. Ia menyebut bahwa segala urusan dapat dibicarakan dengan fakultas.
"Tidak bisa, karena semua urusan tidak boleh di rumah. Harus di fakultas," jawab Kasmudjo dengan suara lirih.
Rismon Sianipar buru-buru menjelaskan maksud kedatangannya bertemu dengan Kasmudjo, yaitu meminta keterangannya perihal pernyataan menjadi pembimbing skripsi.
"Ini soal pembimbing skripsi, pak. Tahun 2017 kan bapak tampil di TV bersama Pak Jokowi, bapak kan di situ, Pak Jokowi mengatakan bolak-balik bimbingan skripsi dengan bapak," ucap Rismon Sianipar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung