Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti aksi kepala desa (kades) di Cirebon yang kedapatan menyawer seorang disk jockey (DJ) di sebuah tempat hiburan malam.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Dedi mengatakan bahwa perbuatan kepala desa tersebut tidak patut dilakukan.
“Minggu ini ada beberapa hal yang harus segera disampaikan kepada publik. Yang pertama ada kuwu (kepala desa) di Cirebon nyawer di diskotek menimbulkan kehebohan,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari akun @dedimulyadi71 pada Senin, 16 Juni 2025.
“Dan menurut saya sih memang sebaiknya tidak dilakukan,” lanjut Dedi.
Menanggapi insiden tersebut, Dedi Mulyadi segera memerintahkan Kepala Inspektorat dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Cirebon untuk melakukan pemeriksaan terhadap kepala desa yang bersangkutan.
“Dan saya sudah meminta kepada Kepala Inspektorat, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Cirebon untuk melakukan pemeriksaan,” ujar Dedi.
Tidak hanya terkait pelanggaran dari sisi kode etik, nantinya uang yang digunakan untuk menyawer tersebut juga akan diusut.
“Yang pertama dari sisi etik, yang kedua dari sisi penggunaan uangnya. Uang yang dipakai nyawernya uang apa coba?” ujar Dedi.
Jika nanti pihak-pihak yang bertugas memeriksa kasus tersebut tidak menjalankan tugas seperti semestinya, maka Dedi mengancam akan menunda bantuan keuangan untuk desa di Cirebon.
Baca Juga: Mengenal Gaya Populisme Dedi Mulyadi: Dekat dengan Rakyat Lewat Cara Tak Biasa
“Dan kalau Inspektorat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa tidak melakukan itu, maka kami akan menunda bantuan keuangan Gubernur untuk desa di Cirebon,” ujarnya.
Aksi tegas Dedi Mulyadi terhadap kades di Cirebon itu mendapat respons positif dari netizen.
“Memang benar pak. Kuwu harusnya gak posting-posting duniawi. Rasanya tak elok,” kata akun @dewi***
“Setuju pak, daripada uangnya buat nyawer mendingan dipakai hal positif lainnya,” komen akun @sumia***
“Keren bapak gubernur, gercep dalam mnyelesaikan masalah rakyat dan pemimpin daerah di Jawa Barat,” kata akun @lira***
Video Kepala Desa Nyawer di Kelab Malam Viral di Media Sosial
Berita Terkait
-
Prioritaskan Hibah, Era Ridwan Kamil Tinggalkan Utang BPJS Rp300 Miliar, Dedi Mulyadi Geram
-
Dedi Mulyadi soal Tambang, Sindir Penurunan Berpikir: Tidak Ada Kemajuan
-
Dedi Mulyadi Ungkap Fakta Pahit: Banyak Remaja Putri Masuk ke Barak karena Terjerumus Alkohol Murah
-
Dari Open Dumping ke Sanitary Landfill: Cirebon Tata Ulang Sistem Pembuangan Sampah
-
Keputusannya Dipertanyakan, Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Larang Pejabat Rapat di Hotel
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?
-
Demo 17 September 2025: 5.000 Ojol Bakal Geruduk Istana-DPR, Ini 7 Tuntutan Utamanya
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah
-
Misteri 3 Orang Hilang Pasca-Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan, Keluarga Justru Belum Melapor
-
Total Tersangka Kerusuhan di Makassar Capai 53 Orang, Termasuk 11 Anak, Begini Nasibnya!
-
Raffi Ahmad Menolak Jadi Menpora RI
-
Kasus Haji Segera Ada Tersangka, Bagaimana Nasib Ustaz Khalid Basalamah usai Kembalikan Uang ke KPK?
-
Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Efisiensi TKD, Anggaran Dialihkan Demi Program Merakyat
-
Mahfud MD Sebut RUU Perampasan Aset Bikin Koruptor Ketakutan, Segera Bahas dan Disahkan!
-
Tuai Kritik, KPU Batal Sembunyikan Ijazah Capres dan Cabut Keputusan Kontroversial