Suara.com - Demi menangkal adanya embrio gerakan terorisme di dunia pendidikan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ikut menggandeng universitas. Salah satu bentuk pencegahan BNPT yakni berkolaborasi dengan civitas akademika Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC).
Wujud kerja sama itu, BNPT menggelar acara Bedah Buku Seri Tercerahkan dalam Kedamaian di kampus UINSSC pada Senin (16/6/2025) kemarin.
Direktur Penegakan Hukum BNPT Brigjen Sigit Widodo menyampaikan tujuan pihak ikut menggelar acara bedah buku dengan pihak kampus untuk menangkal gerakan radikalisme di dunia pendidikan.
“Fakta empiris, dari proses penegakan hukum tindak pidana terorisme selalu tidak lepas dan diawali dengan proses radikalisasi," ungkap Brigjen Sigit Widodo dikutip pada Selasa (17/6/2025).
Apalagi, kata dia, kegiatan bedah buku di UINSSC terkait beberapa buku bermuatan paham ekstrem yang disita oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dari penangkapan terhadap kelompok teroris.
Menurutnya, buku-buku yang disimpan kelompok teroris ini menjadi bukti masih maraknya proses radikalisasi melalui literatur dalam membentuk ideologi kekerasan.
"Buku-buku radikal ini ditemukan dalam jumlah besar di lokasi penangkapan. Ini menunjukkan betapa kuatnya peran literatur dalam membentuk ideologi kekerasan,” sambung Sigit Widodo.
Sebagai langkah kontra radikalisasi, lanjut Sigit, BNPT turut menggandeng sejumlah pihak untuk melakukan kajian terhadap belasan buku paling berpengaruh di kalangan kelompok teroris.
Adapun pihak-pihak yang dilibatkan dalam kajian literasi itu di antaranya seperti akademisi, peneliti, birokrat hingga dan mantan narapidana kasus terorisme alias napiter.
Baca Juga: Keluarga Korban Tragedi Semanggi Khawatir Pembelokan Sejarah, Sumarsih Ultimatum Menbud Fadli Zon
Dari hasil kajian mendalam itu, BNPT akhirnya mengeluarkan dua buah buku reflektif dan edukatif berjudul: "Tercerahkan dalam Kedamaian: Secercah Kisah Mantan" dan "Tercerahkan dalam Kedamaian: Menggali Akar Radikal Terorisme di Indonesia."
“Jika buku bisa digunakan untuk menyebar kebencian dan kekerasan, maka buku pula yang harus digunakan untuk menyebarkan kedamaian dan pencerahan,” beber Sigit Widodo.
Dengan adanya acara bedah buku di kampus UINSSC, diharapkan seluruh mahasiswa termasuk para dosen dapat menjadi bagian dari upaya bersama melawan dan mencegah masuknya paham radikal terorisme di Indonesia.
“Mari kita bangun kolaborasi yang tercerahkan dalam keikhlasan. Kita ingin Indonesia maju, damai, dan terbebas dari ideologi kekerasan,” ungkap Sigit Widodo.
Rektor UINSSC Gembira
Sementara itu, Rektor UINSSC Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M. Ag., mendukung kegiatan bedah buku di kampusnya sebagai sinergi upaya pencegahan paham radikal terorisme.
Berita Terkait
-
Keluarga Korban Tragedi Semanggi Khawatir Pembelokan Sejarah, Sumarsih Ultimatum Menbud Fadli Zon
-
Tepis Fadli Zon? Viral BJ Habibie Bongkar Fakta Pemerkosaan Massal 98: Kita Mengutuk Tindakan Biadab
-
Nihilkan Korban Pemerkosaan 98? Sosok Fadli Zon Dikuliti Netizen: Dari Dulu Memang Pro Cendana
-
Sebut Pemerkosaan Massal 98 Cuma Rumor, Fadli Zon Diskakmat Dosen UGM: Pak Menteri Nyalakan Otak...
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi