Suara.com - Iran secara resmi menyatakan tidak akan melakukan serangan terhadap kedutaan besar negara lain yang berada di Israel.
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengatakan pihaknya menyerang negara lain yang bersekutu dengan Israel, sama saja memperluas wilayah perang.
Sebabnya, ia menegaskan jika pihak militer Iran bakal fokus melakukan serangan balik terhadap Israel.
“Kami tidak ingin meluaskan wilayah perang dan tidak ingin perang ini diluaskan ke tempat lainnya. Dikarenakan hal itu hanya akan menguntungkan rezim zionis Israel,” kata Boroujerdi di Kedubes Iran untuk Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
Ia menyampaikan, pihaknya tidak akan melakukan serangan ke negara lain, bila negara tersebut tidak lebih dulu melakukan serangan terhadap Iran.
“Saya ingin sampaikan secara tegas bahwa siapapun yang menyerang Iran, Iran akan menyerang kembali dan melakukan pembalasan kepada mereka,” jelasnya.
“Dan siapapun yang tidak menyerang Iran, Iran berharap dan menghimpau mereka agar berhenti memberikan asistensi dan dukungan kepada rezim ini,” katanya menambahkan.
Boroujerdi mengatakan, apa yang saat ini dilakukan oleh Iran bukan meruapakan aksi agresi militer, melainkan sebuah sikap dalam membela diri.
“Kami akan melakukan pertahanan dan kami membela diri terhadap apa yang dihadapi oleh negara kami,” jelasnya.
Baca Juga: 3 Pemain Muslim yang Bela Israel: Dihujat dan Dimaki di Negara Sendiri
Diketahui bersama, ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam setelah serangan udara terkoordinasi yang dilakukan militer Zionis pada sejumlah lokasi di Teheran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, pada Jumat (13/6) lalu, yang segera dibalas Iran dalam hitungan jam.
Pada Sabtu (14/6) malam, Iran meluncurkan gelombang kedua operasi True Promise III, terutama menyasar fasilitas ekonomi dan industri di kota pelabuhan Israel, Haifa.
Sementara itu, Israel kembali membalas dengan menyerang Kementerian Pertahanan dan depot minyak di Teheran.
Iran menyebutkan sebanyak 78 orang tewas pada hari pertama serangan Israel, dan puluhan lainnya, termasuk anak-anak, menjadi korban pada hari kedua.
Konflik tersebut menyebabkan terhentinya negosiasi nuklir tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat yang dimediasi Oman.
Putaran keenam pembicaraan itu dijadwalkan berlangsung pada Minggu di Muskat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal