Banyak pihak menilai bahwa pernyataan Fadli Zon bisa menjadi bentuk pengingkaran atas luka sejarah dan trauma yang dialami para korban serta keluarga mereka.
Apalagi, Fadli Zon saat ini diketahui menjabat sebagai Ketua Tim Penyusunan Ulang Buku Sejarah Nasional Indonesia yang direncanakan terbit pada 17 Agustus mendatang.
Kekhawatiran pun mencuat bahwa proses penulisan ulang ini bisa disusupi narasi yang berpihak, bahkan berpotensi menghapus fakta kelam masa lalu.
Sejumlah netizen dan aktivis juga menyuarakan kekhawatiran bahwa langkah ini dapat menjadi cara sistematis untuk "mencuci" dosa-dosa Orde Baru.
Apalagi diketahui bahwa Presiden saat ini, Prabowo Subianto, kerap dikaitkan dengan dugaan penculikan aktivis pro-demokrasi pada masa itu, saat ia menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus.
Dengan viralnya kembali pidato BJ Habibie tersebut, publik pun diingatkan kembali bahwa negara melalui presidennya kala itu telah mengakui secara resmi adanya kekerasan seksual terhadap perempuan Tionghoa dalam tragedi Mei 1998.
Fakta ini menjadi kontra narasi terhadap upaya penyangkalan dan pelunturan sejarah yang kini dikhawatirkan sedang berlangsung.
Pidato Habibie bukan hanya sekadar catatan sejarah, tetapi juga menjadi pengingat bahwa luka masa lalu tidak bisa dihapus begitu saja. Ketika negara pernah mengaku, maka sejarah tidak boleh dibungkam.
Baca Juga: Klarifikasi Soal Pemerkosaan Massal, Baskara Putra Soroti Tak Adanya Permintaan Maaf dari Fadli Zon
Berita Terkait
-
Klarifikasi Soal Pemerkosaan Massal, Baskara Putra Soroti Tak Adanya Permintaan Maaf dari Fadli Zon
-
Menbud Fadli Zon: Coba Bayangkan jika Bangsa Kita Dicap Pemerkosa Massal
-
Didesak Minta Maaf, Koalisi Sipil: Fadli Zon Justru Kaburkan Pelanggaran HAM Tragedi 98
-
Setara Institute Anggap Fadli Zon Tidak Punya Empati Sebut Pemerkosaan Massal Mei 1998 sebagai Rumor
-
Tidak Mau Kalah dengan Fadli Zon, PDIP Bakal Tulis Sejarah Versi Sendiri?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah