Suara.com - Kawasan pesisir Jakarta dinilai memiliki potensi strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Potensinya bisa diraih apabila dilakukan pengembangan kawasan yang disertai dukungan dari pemerintah.
Pengamat properti Anton Sitorus mencontohkan salah satunya seperti yang terjadi pada Pantai Indah Kapuk (PIK). pengembangan kawasan ini disebutnya semakin diuntungkan dari sisi infrastruktur dan kemudahan regulasi.
“Terlepas dari polemik status PSN (Proyek Strategis Nasional) atau bukan, yang jelas kawasan seperti PIK mendapatkan dukungan infrastruktur yang signifikan dari pemerintah. Contohnya, rencana pembangunan exit tol baru yang langsung terhubung ke kawasan itu,” ujar Anton kepada wartawan, Jumat (20/6/2025).
Menurut Anton, kemudahan perizinan, insentif fiskal, dan berbagai kebijakan non-fiskal turut membentuk PIK menjadi kawasan elite dengan nilai jual tinggi.
“Pengembangnya juga punya modal kuat untuk mengembangkan kawasan dengan kualitas premium. Ini terlihat dari berbagai fasilitas komersial, kuliner, dan retail yang kini menjadikan PIK sebagai trend setter di Jabodetabek,” ucapnya.
Dalam lima hingga sepuluh tahun terakhir, kata Anton, tidak banyak kawasan di Jabodetabek yang mampu tumbuh secepat PIK.
Ia menyebut dukungan pemerintah daerah sebagai elemen penting agar kawasan seperti ini bisa menarik investasi secara berkelanjutan.
“Pemerintah kota atau kabupaten pasti akan mendukung proyek yang berdampak positif pada wilayah mereka. Ini bisa dilihat juga dari contoh lain seperti Kawasan Industri Terpadu Batang atau daerah sekitar Bandara Kertajati," tuturnya.
"Di mana pemerintah lokal aktif mendorong perkembangan agar wilayahnya terangkat dan ekonomi masyarakat ikut tumbuh,” tuturnya.
Baca Juga: 3 Mahasiswa Pendemo Gibran Ditangkap Paspampres, Wali Kota Blitar: Saya Malu dan Kecewa Sekali
Meski demikian, Anton mengingatkan bahwa pembangunan harus tetap mengedepankan inklusivitas. Ia menegaskan, percepatan pertumbuhan ekonomi tidak boleh menciptakan kesenjangan sosial.
“Jangan sampai kawasan berkembang pesat tapi menciptakan kesenjangan. Harus ada ruang untuk masyarakat lokal, baik dalam bentuk lapangan kerja, peluang usaha, maupun akses yang adil terhadap fasilitas,” pungkasnya.
Direktur Maritime Strategic Center (MSC), Muhammad Sutisna, mendorong pemerintah memberi dukungan pada revitalisasi kawasan pesisir. Hal ini disebutnya dapat menjadi salah satu upaya mengembalikan kejayaan maritim.
Menurut dia, kawasan pesisir sejak lama menjadi episentrum tumbuhnya peradaban, baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya, hingga politik. Pengembangan kawasan pesisir berpotensi menjadi pemantik kebangkitan ekonomi maritim di wilayah pesisir barat Indonesia.
“Sejarah mencatat, kejayaan Nusantara tak lepas dari kekuatan maritimnya. Kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya, Majapahit, hingga Kesultanan Banten, Gowa, dan Aceh berkembang karena menguasai laut dan memanfaatkan potensi pesisir,” ujar Sutisna kepada wartawan, Rabu (9/4/2025).
Ia menyoroti kontrasnya kondisi pesisir Indonesia saat ini dibanding masa lalu. Banyak kawasan pesisir yang justru terjebak dalam kemiskinan, ketertinggalan, dan minim akses terhadap pembangunan.
Berita Terkait
-
Perang Iran-Israel Bikin Dunia Waswas, SBY Ungkap Pemimpin Gemar Berperang, Siapa?
-
3 Mahasiswa Pendemo Gibran Ditangkap Paspampres, Wali Kota Blitar: Saya Malu dan Kecewa Sekali
-
Anak Otto Hasibuan Dicap Dungu, Rocky Gerung: Apa Pun yang Didalilkan, Jokowi Adalah Pembohong!
-
Ogah Pamer Ijazah Asli karena Bikin Negara Chaos, Rocky Gerung: Jokowi Makin Panik
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan