Suara.com - Kisah kontroversial video promosi AI 'Pahlawan Masa Kini' dari Divisi Humas Polri memasuki babak baru yang lebih pelik.
Setelah dihujani kritik tajam karena kualitas dan pilihan penggunaan teknologi AI, kini muncul sebuah plot twist tak terduga: dibuat oleh anak magang?
Hal itu mencuat setelah sebuah akun di platform X dengan nama pengguna @budibukanincel mengklaim bahwa video tersebut adalah hasil karyanya.
Klaim yang sontak viral ini tidak hanya menambah bahan perbincangan, tetapi juga membuka kotak pandora pertanyaan baru seputar profesionalisme, proses pengadaan, dan manajemen anggaran di tubuh institusi kepolisian.
Jika sebelumnya kritik berfokus pada hasil akhir, kini sorotan beralih ke proses di balik layar yang berpotensi jauh lebih problematik.
Sebagai pengingat, video yang dirilis untuk menyambut HUT ke-79 Bhayangkara ini, bertujuan membangun citra heroik polisi melalui visual AI.
Dengan narasi seperti 'Garuda Bhayangkara' dan 'Bhayangkara Phoenix', Polri mencoba menampilkan sosok pahlawan super modern.
Tapi, publik merespons dengan sinisme. Warganet menilai video itu jelek.
Warga juga mempertanyakan mengapa tidak memakai dokumentasi nyata, dan menyindirnya sebagai cerminan kinerja institusi yang jauh dari citra yang ingin ditampilkan.
Baca Juga: Video Polri 'Pahlawan Masa Kini' Kena Kritik AI Elon Musk: Berpotensi Menyesatkan
Di tengah badai kritik, akun @budibukanincel muncul dengan pengakuan yang mengejutkan.
Akun tersebut menyatakan bahwa dirinyalah yang membuat video AI tersebut.
"I'm an unpaid intern from Mabes Polri, Jakarta and this is my art," tulis akun itu memakai bahasa Inggris, dikutip hari Senin (23/6/2025).
Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, cuitan itu berarti, "Saya seorang pekerja magang tanpa gaji dari Mabes Polri, Jakarta dan ini adalah karya seni saya."
Polri bantah
Menghadapi bola salju kontroversi yang makin membesar, Mabes Polri akhirnya memberikan klarifikasi.
Berita Terkait
-
Video Polri 'Pahlawan Masa Kini' Kena Kritik AI Elon Musk: Berpotensi Menyesatkan
-
Divisi Humas Polri Rilis Video AI Bertema 'Pahlawan Masa Kini', Tuai Pro Kontra
-
Viral Emak-emak Terobos Jalan Cor Basah Tuai Pro Kontra, Siapa yang Salah?
-
'Pak, Belikan Lego!' Video Bocah 'Todong' Presiden Prabowo di Rusia
-
Heboh Guru Dumadi Tendang Kepala Siswa Sambil Naik Meja, Berakhir Perdamaian
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP