Suara.com - Ahli forensik digital Rismon Hasiholan Sianipar membalas sindiran kuasa hukum mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi, Rivai Kusumanegara, yang dinilai menuduhnya melakukan orkestrasi.
Sebelumnya, Rivai Kusumanegara menyebut beredar narasi yang ingin mengasingkan Jokowi melalui isu ijazah palsu.
Narasi yang dimaksud dinilai menyimpang dari tujuan para pelapor yang ingin mencari kebenaran terkait ijazah Jokowi. Ia menilai bahwa narasi yang beredar seolah-olah tak menginginkan Jokowi memiliki akses kepada pejabat.
Rivai Kusumanegara pun menyinggung perihal orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai peneliti dan melakukan kegiatan yang tidak ditujukan untuk mencari kebenaran ataupun kegiatan akademis.
Tak hanya itu, Rivai Kusumanegara juga menyoroti kunjungan Rismon Sianipar yang secara mendadak menemui Kasmudjo, sosok yang disebut-sebut sebagai dosen pembimbing Jokowi.
Dalam video siaran langsung yang beredar di dunia maya, Rismon Sianipar berhasil mewawancarai Kasmudjo secara singkat. Menariknya, Kasmudjo mengaku dirinya bukanlah dosen pembimbing skripsi maupun dosen pembimbing akademik Jokowi.
Hal itu tentu melahirkan tanda tanya besar bagi pihak Rismon Sianipar. Namun menurut pengacara Jokowi, keterangan yang diperoleh Rismon Sianipar tidak bisa diuji keabsahannya lantaran kondisi kesehatan Kasmudjo yang saat itu sedang tidak sehat.
Rupanya, intervensi dari pengacara Jokowi membuat Rismon Sianipar berang. Ia menyebut bahwa Rivai Kusumanegara menuduh dirinya dan pihaknya yang lain, termasuk Roy Suryo dan dokter Tifa, melakukan orkestrasi. Sebagaimana yang diketahui, Roy Suryo dan dokter Tifa merupakan tokoh lainnya yang vokal dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Melalui video yang tayang di kanal YouTube Refly Harun berjudul "Tantangan Terbuka dari Rismon! Teriak ke Kuasa Hukum Jokowi dan Tantang Uji Forensik Ulang Ijazah".
Baca Juga: Ahli Hukum: Jokowi Harus Bersaksi di Sidang Tom Lembong! Ungkap Kebenaran Impor Gula
Rismon Sianipar memperingatkan Rivai Kusumanegara untuk menutup mulut jika tidak memiliki bukti untuk membuktikan tuduhannya.
"Saya ingatkan kepada para pengacara Jokowi bernama Rivai, tolong rem mulut anda. Kalau anda tidak punya bukti, mengatakan kami, saya, Roy Suryo, dan dokter Tifa ada yang mengorkestrasi, kalau anda tidak punya bukti, tutup mulut anda, diam," ucap Rismon Sianipar.
Menurut Rismon Sianipar, tuduhan Rivai Kusumanegara tak beralasan. Jika pihaknya ingin mengorkestrasi, maka seharusnya ada dalang di balik tindakannya. Namun, Rismon Sianipar mengaku selama ini aktivitas yang dilakukannya menggunakan dana pribadi.
"Kalau mengorkestrasi berarti kan ada yang membiayai, ada yang menelepon 'eh Rismon ke sinilah kau, ini Rismon sudah ku transfer uang sekian'. Saya aja tinggal di tempat murah dan bersih," tambahnya lagi.
Alih-alih menuduh pihaknya, Rismon Sianipar menyoroti bahwa justru pihak kuasa hukum Jokowi yang menyebarkan fitnah.
"Kasihan kalian, menuduh kami, para pengacaranya terutama Rivai itu, menuduh kami fitnah tapi kalian sendiri menyebar fitnah. Coba tunjukkan siapa yang mengorkestrasi saya. Pak Rivai, coba ada bukti nggak atau anda hanya konyol-konyolan supaya menggiring ini ada proses kriminalisasi? Nggak ada mengorkestrasi kami, saya aja biaya sendiri sampai sekarang," tutur Rismon Sianipar.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Prabowo Pastikan Hunian Tetap Dibangun, Korban Bencana Sumatra Dapat Huntara Lebih Dulu
-
Tragis! Tergelincir di Tikungan, Pemotor Tewas Seketika Disambar Bus Mini Transjakarta
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!