Suara.com - Iran mengaku bakal siap untuk mengakhiri serangan terhadap Israel, namun harus dipahami serangan itu akan terhenti selama pihak zionis tidak lagi menyerang negaranya.
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menilai permintaan negara G7 untuk meminta Iran menghentikan serangan balasan kepada Israel sangat tidak tepat.
Pasalnya, yang selama ini dilakukan Iran merupakan aksi bela diri. Sehingga selama wilayahnya tidak terusik dengan rudal milik Israel, mereka tidak akan melakukan serangan rudal untuk membalasnya.
“Saya rasa kami siap untuk mengakhiri aksi bela diri kami, dan mengakhiri aksi-reaksi, namun pertanyaannya apakah rezim zionis juga siap menghentikan serangannya kepada Iran?" kata Boroujerdi, dalam tayangan Podcast Suara.com, seperti yang dikutip pada Selasa (24/6/2025).
Ia juga meminya agar negara-negara di G7 menghormati peraturan internasional. Seharusnya mereka mengambil kebijakan dan segera mengumumkan sikap.
Saat ini, lanjut Boroujerdi, Iran diminta untuk melakukan gencatan senjata dengan Israel.
Sementara, sejak awal pecahnya perang di wilayah Timur Tengah tersebut akibat Israel yang melakukan serangan.
“Mari kita lihat kenyataan yang terjadi, kami meminta untuk genjatan senjata dan berdamai sementara kami adalah pihak yang diserang mengapa mereka tidak mengajak pihak yang menyerang untuk berhenti,” jelasnya.
“Saya rasa cukup sederhana, tidak memerlukan resolusi damai tidak membutuhkan negosiasi, berbagai resolusi dan tidak membutuhkan gencatan senjata. Reaksi akan berhenti ketika aksi berhenti. Beladiri akan berhenti ketika mereka stop melakukan agresi kepada Iran,” imbuh Boroujerdi lagi.
Baca Juga: Dubes Iran: Jika Indonesia di Timur Tengah, Tak Luput Jadi Target Israel
Menurut Boroujerdi, jika negara-negara yang tergabung di dalam G7 justru malah meminta Iran untuk melakukan gencatan senjata, hal ini hanya sebagai pendekatan politik, dan tidak akan bisa diterima oleh Iran.
“Tentu saja apabila hanya iran yang diminta untuk menghentikan aksinya, rasa rasa itu hanya pendekatan politik yang mana kami tidak bisa menerimanya,” tandasnya.
Iran Selalu Targetkan Militer Israel
Iran dipastikan selalu memperhitungkan dengan matang ketika melancarkan serangan balasan ke Israel. Tujuannya, tak ingin perang menjadi meluas.
Kepada Suara.com, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi mengatakan bahwa pihaknya ketika menyerang tidak pernah menargetkan pemukiman warga, rumah sakit, dan sekolah.
Prinsip tersebut, Boroujerdi melanjutkan, berbeda dengan apa yang dilakukan Israel selama ini, termasuk ketika rumah sakit di wilayah Kemansyah, Iran, jadi target.
Berita Terkait
-
Penutupan Selat Hormuz Jadi Alarm, Mengapa Indonesia Perlu Percepat Transisi ke Energi Terbarukan?
-
Hendropriyono Bongkar Peran AS di Perang Iran-Israel: Skenario Proksi Terungkap!
-
Perang Iran-Israel Mengancam PHK? Menaker Bicara soal Tindakan yang Akan Dilakukan Pemerintah
-
Pengamat Minta Semua Waspada Harga BBM Pertalite Bisa Naik Imbas Konflik Iran-Israel
-
Ungkap Motif Serangan Bom AS ke Iran, Gus Ulil Malah Diledek: Apakah Trump Wahabi Nuklir?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media