News / Nasional
Senin, 30 Juni 2025 | 16:29 WIB
Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung. Ia menilai Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad telah mengubah paradigma DPR dan menjadi kunci stabilitas elite politik. [Suara.com/Rakha]

Suara.com - Figur Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dinilai memegang peran krusial yang jauh melampaui tugas legislatifnya, di tengah kompleksitas dinamika politik nasional.

Penilaian ini datang dari Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung.

Dia menyebut Dasco sebagai jembatan komunikasi strategis antara legislatif, eksekutif, dan publik.

Tak hanya itu, Tamsil juga mengatakan politikus Partai Gerindra tersebut sebagai sosok kunci penjaga stabilitas di era pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Namun yang terpenting, menurut Tamsil, Dasco berhasil mengubah paradigma hubungan antara DPR dan pemerintah.

Alih-alih terjebak dalam rivalitas, Dasco memfasilitasi hubungan yang lebih sinergis.

"Dasco memastikan peran pengawasan DPR terhadap pemerintah berjalan cair dan guyub, jauh dari nuansa rivalitas. Ini saya rasa poin terpentingnya," kata Tamsil, dikutip hari Senin (30/6/2025).

Kemampuan menjaga konsolidasi antara elite politik dan publik ini, menurut Tamsil, menjadi fondasi penting agar negara bisa fokus bekerja menghadapi tantangan besar.

"Saya kira Dasco merupakan sosok kunci dari terciptanya kondisi itu, sehingga kita bisa fokus bekerja," katanya.

Baca Juga: Bepro Aceh Minta Bantuan Dasco Selesaikan Polemik Status Blangpadang

Peran Ganda sebagai 'Solidarity Maker'

Keunikan posisi Sufmi Dasco Ahmad terletak pada peran gandanya yang signifikan.

Sebagai Pimpinan DPR RI, ia bertanggung jawab atas fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran.

Namun di saat yang sama, jabatannya sebagai Ketua Harian Partai Gerindra—partai yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto—memberinya dimensi eksekutif yang kuat.

Posisi ini menempatkannya sebagai figur sentral kepercayaan Presiden di parlemen.

Tamsil Linrung melihat peran ganda ini sebagai sebuah keunggulan. Dasco dinilai mampu meretas potensi kebuntuan komunikasi antara dua cabang kekuasaan.

Alih-alih memicu konflik, ia justru tampil sebagai solidarity maker atau pemersatu dalam situasi-situasi krusial yang dapat memicu ketegangan politik.

Kecermatan Dasco dalam menyeimbangkan dua peran ini terbukti saat menangani berbagai isu sensitif, mulai dari polemik distribusi LPG 3 kilogram, proses penunjukan penjabat kepala daerah, isu pertambangan di kawasan konservasi Raja Ampat, hingga mediasi sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara.

"Kiprahnya cenderung memberikan manfaat besar, meski ada kritik. Namun, ia mampu menjawab kritik dengan kinerja meyakinkan, mengorkestrasi kebijakan pemerintah dan memperkuat posisi Gerindra sebagai partai utama di eksekutif," ujar politisi asal Sulawesi Selatan ini.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad bertemu Presiden ke-5 RI yang juga Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. [Foto dok. Dasco]

Responsif dan Kolaboratif: Gaya Demokrasi Inklusif

Salah satu bukti nyata gaya kepemimpinan Dasco yang kolaboratif adalah respons cepatnya terhadap inisiatif DPD RI.

Ketika Ketua DPD RI, Sultan Bahtiar Najamudin, menyatakan DPD akan proaktif memberi masukan untuk paket Undang-Undang Omnibus Law Politik, Dasco tidak menunggu lama.

Ia segera membuat pernyataan publik bahwa pimpinan DPR akan berkomunikasi dengan DPD untuk melakukan pengkajian bersama.

"Itu artinya, Dasco menyesuaikan diri dengan kebutuhan lapangan. Ketika dia membaca ada inisiatif kuat dari DPD untuk bersama DPR membahas undang-undang tertentu, dia tak menunggu lama. Dia menyambut hangat dan menyatakan secara terbuka. Sikap kolaboratif ini saya apresiasi," kata Tamsil.

Sikap inilah yang dinilai Tamsil memperkuat corak demokrasi khas Indonesia.

"Dia memajukan demokrasi melalui pendekatan open-minded dan inklusif, merangkul elemen masyarakat dari berbagai komponen yang heterogen, dan meramu keputusan secara kolaboratif," tambahnya.

Lebih jauh, peran Dasco sebagai "jembatan politik" terlihat jelas dalam upayanya merealisasikan pertemuan silaturahmi antara Presiden Prabowo dengan tokoh-tokoh kunci seperti Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh.

"Dasco sosok yang piawai meredam fragmentasi elite," tegas Tamsil.

Kemampuan komunikasinya yang luwes dan jaringan pergaulannya yang luas menjadi aset penting untuk menciptakan iklim politik yang lebih cair dan membangun kepercayaan publik.

"Dia responsif, solutif, dan peka terhadap isu-isu yang mengancam kepentingan rakyat. Ia mampu mengkomunikasikan masalah di lapangan langsung ke Presiden Prabowo dan pembantu presiden," ujarnya.

Load More