Menurut Alvin P Sisdwinugraha, Analis Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan IESR, keberhasilan program ini juga bergantung pada ambisi pemerintah daerah. NTB menargetkan net zero emission (NZE) pada 2050. Sementara NTT menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 47 persen pada 2034.
Untuk Sumbawa, strategi jangka pendek (2025–2035) adalah mengganti proyek-proyek berbasis fosil yang masih dalam tahap perencanaan dengan pembangkit energi terbarukan. Strategi jangka panjangnya (2036–2050) fokus pada pengurangan PLTU secara bertahap dan mengadopsi bahan bakar bersih seperti hidrogen dan amonia hijau.
Adapun strategi untuk Pulau Timor, fokus jangka pendeknya mirip: mengganti PLTU dan PLTG yang masih direncanakan dengan PLTS dan energi bersih lainnya. Sementara strategi jangka panjangnya adalah pensiun total pembangkit berbasis fosil pada 2050.
Sistem kelistrikan Timor pada 2050 diproyeksikan akan didominasi oleh PLTS (82%), mini hidro (9%), angin (6%), dan biomassa (3%).
Sulawesi juga menjadi perhatian utama IESR. Menurut Abraham Halim, Analis Sistem Ketenagalistrikan IESR, Sulawesi punya potensi proyek energi terbarukan sekitar 63 GW, terutama dari surya dan angin.
IESR memperkirakan bahwa proporsi energi terbarukan variabel (VRE) seperti surya dan angin di Sulawesi akan naik dari 2,4 persen pada 2024 menjadi 29 persen pada 2060.
Namun, kuncinya adalah fleksibilitas. Dalam jangka pendek (2030–2040), fleksibilitas bisa berasal dari pembangkit hidro, fosil, atau energi baru lainnya. Dalam jangka panjang, baterai, interkoneksi antarpulau, dan manajemen musiman akan menjadi tumpuan.
IESR menyarankan agar pemerintah mengintegrasikan analisis fleksibilitas dalam perencanaan energi jangka panjang. Termasuk memaksimalkan kombinasi VRE dan teknologi penyimpanan untuk menekan biaya sistem secara keseluruhan.
Rekomendasi dan Tantangan
Studi ini menggarisbawahi beberapa langkah penting. Mulai dari percepatan pensiun dini PLTU, penguatan infrastruktur energi, hingga reformasi proses pengadaan energi terbarukan.
Baca Juga: Punya Banyak Potensi, Kenapa Energi Terbarukan di Indonesia Sulit Melesat?
“Transformasi ini memerlukan koordinasi di antara berbagai pemangku kepentingan. Instansi pemerintah harus menyelaraskan kebijakan lintas sektor, penyedia energi perlu berkolaborasi dalam perencanaan regional dan berbagi sumber daya, sementara partisipasi sektor swasta harus didorong melalui kerangka investasi yang jelas dan stabil,” ujar Alvin.
Transisi energi bukan hanya soal teknologi, tapi juga kemauan politik, kolaborasi, dan kepastian regulasi.
Dan Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan kekayaan energi surya dan angin, punya peluang besar untuk menjadi contoh sukses global. Tapi hanya jika semua pihak bergerak bersama, dari pemerintah pusat hingga daerah, dari swasta hingga masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!