Artinya terjadi lonjakan signifikan hingga mencapai Rp101miliar di tahun 2020. Asetnya bertumbuh pesat karena mayoritas dalam bentuk surat berharga (saham & obligasi).
Jika dibandingkan dengan pejabat lain, kekayaan ini tergolong tinggi karena mayoritas berupa instrumen keuangan, bukan aset nyata seperti properti atau kendaraan.
Asal Kekayaan Tom Lembong
Tom Lembong punya latar belakang kuat di bidang keuangan dan investasi internasional sebelum masuk pemerintahan.
Ia pernah menjadi managing director di Deutsche Bank Indonesia, menjabat sebagai CEO Quvat Capital, sebuah private equity firm di Asia Tenggara.
Tom juga memiliki reputasi sebagai investor profesional dengan jaringan global. Melihat latar belakangnya ini, lonjakan harta Tom kemungkinan sebagian besar berasal dari pengelolaan portofolio investasi jangka panjang, bukan dari aset fisik atau jabatan publik.
Jika melihat portofolio investasi, 93 persen kekayaan Tom (Rp94,53miliar) berbentuk surat berharga. Kemungkinan berupa saham di perusahaan terbuka dan/atau reksa dana berbasis obligasi.
Tidak adanya aset berupa properti atau kendaraan, menunjukkan gaya hidup low asset, high liquidity, yang dianut Tom Lembong.
Gaya ini umum digunakan oleh profesional keuangan: lebih memilih instrumen investasi ketimbang aset tetap.
Baca Juga: 5 Jam Tangan Lari Terbaik yang Bisa Hitung Kalori, Cocok buat yang Lagi Diet
Tom Lembong menonjol sebagai pejabat dengan profil investor murni, berbeda dengan kebanyakan pejabat lain yang hartanya berbentuk tanah, rumah, atau kendaraan.
Kenaikan drastis kekayaannya juga tak biasa untuk ukuran pejabat yang relatif sebentar menjabat di kabinet.
Berita Terkait
-
5 Jam Tangan Lari Terbaik yang Bisa Hitung Kalori, Cocok buat yang Lagi Diet
-
Kasus Impor Gula: Tom Lembong Meradang Dituntut 7 Tahun, Sebut Tuntutan Jaksa Tak Berdasar!
-
Skandal Impor Gula Tom Lembong, Direktur PPI Dituntut 4 Tahun Penjara
-
Tom Lembong Dituntut 7 Tahun Penjara! Jaksa Minta Laptop dan Tablet Apple Dimusnahkan
-
Dituntut 7 Tahun Penjara, Tom Lembong: Kejagung Tak Profesional 'Copy Paste' Dakwaan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pesan Menteri Brian ke Kampus: Jangan Hitungan Bantu Anak Tak Mampu, Tak akan Bangkrut!
-
Revisi UU Pemerintahan Aceh: DPR Desak Dana Otsus Permanen, Apa Respons Pemerintah?
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Pramono: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Berhak Terima KJP Plus
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu
-
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
-
Ngaku Dikeroyok Duluan, Penusuk 2 Pemuda di Condet: Saya Menyesal, Cuma Melawan Bela Diri
-
Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel