Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mempertanyakan tanggung jawab hukum dan moral atas tragedi tewasnya anak 5 tahun yang tersengat listrik di Taman Radio Dalam, Jakarta Selatan.
KPAI menilai insiden ini tidak semata kelalaian teknis, tetapi mencerminkan lemahnya sistem perlindungan anak di ruang publik.
Atas kejadian tersebut, KPAI juga menya.paikan duka cita terhadap keluarga yang ditinggalkan.
“Yang menjadi pertanyaan, apakah ada tindak pidana? Tidakkah ada yang berani mengambil tanggung jawab atas hilangnya nyawa anak? Apalagi ini anak 5 tahun, yang memiliki keterbatasan fisik, emosi, dan pemahaman,” kata Wakil Ketua KPAI Jasra Putra dalam keterangannya kepada Suara.com, Minggu (6/5/2025).
Ia menekankan bahwa perlindungan anak bukan sekadar narasi normatif, melainkan bagian dari sistem yang wajib dijalankan secara nyata dan menyeluruh.
Semua potensi bahaya di sekitar anak, kata dia, semestinya dicegah atau diminimalkan sejak awal.
“Perlindungan anak merupakan bagian dari perawatan khusus. Segala ancaman di sekitar anak seharusnya dikurangi. Lingkungan harus menciptakan ruang pertumbuhan anak yang wajar, secara fisik, mental, dan sosial,” tegasnya.
Menurut Jasra, lingkungan yang terlihat sepele seperti taman, lahan kosong, atau tempat yang minim pencahayaan sering kali justru menjadi sumber risiko tinggi bagi anak-anak.
Apalagi ditambah dengan minimnya pengawasan, kabel semrawut, dan tidak adanya sistem deteksi dini seperti CCTV.
Baca Juga: Bocah Tewas Kesetrum di Taman Radio Dalam, KPAI Minta Pemda Evaluasi Keamanan Ruang Publik
“Lahan tidur, batas pandangan yang terbatas, dan kurangnya penerangan sering menjadi tempat paling berisiko untuk anak. Situasi ini harusnya membangunkan kita semua,” ungkapnya.
Jasra juga menyebut peristiwa ini terjadi di masa liburan sekolah, saat banyak anak bermain di luar rumah dan beban pengawasan pada orang tua meningkat.
“Pertahanan sistem keamanan lingkungan kita sedang diuji saat liburan sekolah. Beban pengasuhan jadi berlapis, dan faktor kelelahan atau human error sangat mungkin terjadi,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa penyelenggaraan perlindungan anak tidak cukup hanya dengan membangun taman dan fasilitas, tetapi harus dibarengi sistem perlindungan yang konkret, seperti jadwal patroli, kamera pengawas, dan peninjauan ulang tata ruang.
“Pimpinan daerah jangan hanya berfokus pada membangun ruang kota, tapi juga memastikan anak-anak terlindungi di dalamnya. CCTV di taman bukan lagi sekadar pelengkap, tapi kebutuhan pokok yang melapisi keterbatasan orang tua dalam mengawasi anak,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Jasra Putra, menegaskan bahwa peristiwa ini seharusnya menjadi peringatan serius bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mengevaluasi ulang tata kelola dan keamanan ruang publik, terutama yang kerap diakses anak-anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Musik Mendadak Mati, Penampilan NDX AKA di HUT ke-80 TNI Sempat Terhenti
-
Apa Bjorka Asli Benar-Benar Sudah Ditangkap? Muncul Akun Baru Usai Polisi Umumkan Penangkapannya
-
TNI Gelar Simulasi Penyediaan MBG Saat Bencana dalam Acara Perayaan HUT ke-80 di Monas
-
Lebih dari 100 Media Lokal dan 30 Pembicara Hadir di Local Media Summit 2025
-
Prabowo di HUT ke-80 TNI: Tak Ada Tempat untuk Pemimpin Tak Kompeten
-
Instruksi Prabowo ke Panglima TNI: Seleksi Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Perhitungkan Senioritas
-
HUT TNI ke-80 di Monas, Warga Berebut Foto Saat Prabowo Melintas Naik Maung Putih
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi
-
Naik Maung, Prabowo Keliling Monas dan Sapa Warga Sebelum Pimpin Upacara HUT TNI