Suara.com - Pihak kepolisan masih mendalami penyebab kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
Ia ditemukan tewas di kamar kosnya, dengan kondisi kepala dibalut dengan lakban.
Kapolsek Metro Menteng, Kompol Rezha Rahandhi mengatakan, saat ini penyidik telah memeriksa selotip atau lakban yang membalut wajah korban sebagai salah satu barang bukti penting.
Langkah ini dilakukan untuk mencari petunjuk siapa yang memasang lakban tersebut, termasuk kemungkinan adanya sidik jari pelaku.
“Iya sudah (diperiksa). Nanti kita bawa ke lab karena sekarang masih dikumpulkan alat bukti-alat buktinya dulu, arahnya ke mana,” kata Rezha kepada wartawan, Rabu, (9/7/2025).
Sementara itu, tim forensik masih mendapati sidik jari korban di sekitar lokasi. Begitu pun di isolasi tersebut.
Meski demikian, penyidik belum bisa menyimpulkan keterlibatan pihak lain sebelum hasil uji laboratorium keluar.
“Kalau dari olah TKP awal, masih kelihatan sidik jari si korban itu,” katanya.
Ditemukan Obat-obatan
Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Muda di Kamar Kos, Kemlu Tidak Ingin Berspekulasi
Saat ini menyisir lokasi, polisi menemukan obat-obat yang diduga milik korban, katena saat pemeriksaan awal, korban tinggal di dalam kamar kos tersebut seorang diri.
Rezha mengatakan, obat-obatan yang ditemukan tim forensik merupakan obat ringan seperti obat sakit kepala dan obat sakit lambung.
“Ya, beberapa obat, seperti obat sakit kepala dan obat lambung, itu saja sih,” jelasnya.
Saat disinggung soal apakah korban memiliki riwayat penyakit tertentu, Rezha mengaku belum bisa memastikan, lantaran proses pemeriksaan terhadap orang-orang terdekat korban masih berlangsung.
Rezha juga menyebutkan bahwa pihaknya belum bisa meminta keterangan dari istri korban maupun rekan-rekannya secara lengkap.
“Kalau dari pemeriksaan awal kita sih belum mendalam mengarah ke sana ya. Untuk saat ini belum ada informasi apakah korban punya riwayat sakit atau tidak,” kata dia.
Sempat Berinteraksi
Rezha mengatakan, sebelum ADP ditemukan tewas, dirinya masih sempat menyapa penjaga kostan.
Hal itu tetjadi pada Senin (7/7) malam. Korban terakhir kali terlihat pada malam sebelumnya, yakni Senin 7 Juli 2025, sekitar pukul 22.30 WIB.
Saat itu, korban sempat menyapa penjaga malam kosan sebelum masuk ke kamarnya.
"Jadi korban sempat terlihat di area dapur untuk makan, kemungkinan setelah pulang ojek online. Dia sempat buang sampah dan menyapa penjaga kosan yang berada di belakang. Itu terlihat dari rekaman CCTV," kata Rezha.
Setelah itu, korban ke kamarnya dan tak terlihat lagi hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Mengejutkannya, kamar tempat korban ditemukan terkunci rapat dari dalam.
"Iya, kamarnya dalam keadaan digrendel dari dalam. Jadi setelah terlihat sekitar pukul 22.30 WIB malam itu, tidak ada lagi yang melihat korban hingga ditemukan pagi harinya," katanya.
Saat ini, tim forensik masih mendalami kasus ini dan menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian Arya.
Sementara sejumlah saksi, termasuk keluarga dan penghuni kos lainnya, juga dijadwalkan akan diperiksa lebih lanjut.
Sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas dalam kamar kosnya, di Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan yang mengenaskan, lantaran kepala korban terbungkus isolasi.
Kapolsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Rezha Rahandhi mengatakan, korban diketahui berinisial ADP berusia 39 tahun.
"Iya benar, ada penemuan mayat," kata dia, saat dikonfirmasi wartawan Selasa (8/7/2025).
Adapun, lanjut Rezha, ADP merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat ini polisi masih menyelidiki kematian ADP, lantaran jasadnya terbungkus isolasi. Diduga ia tewas akibat menjadai korban pembunuhan.
Rezha menuturkan, penemuan ini pertama kali datang dari penjaga kos. Saat itu, penjaga curiga karena salah satu penghuni tidak terlihat sejak beberapa waktu.
Saat mengecek ke dalam kamar, ia langsung menemukan tubuh korban dalam kondisi mencurigakan dan segera melapor ke polisi.
Meski demikian, hingga saat ini pihak kepolisian belum mengungkap secara resmi penyebab kematian korban.
Berdasar data yang berhasil dihimpun, korban adalah seorang diplomat aktif di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
Berita Terkait
-
Kronologi Calon Jaksa Tewas saat Kejar Tersangka Korupsi Dana Desa di Asahan
-
5 Fakta Detik-detik Calon Jaksa Reynanda Ginting Tewas saat Kejar Koruptor ke Sungai
-
Calon Jaksa Reynanda Ginting Tewas saat Terjun ke Sungai Kejar Koruptor
-
Pemandu Diblacklist, Padahal Bertaruh Nyawa ke Jurang Tanpa Alat Demi Juliana Marins
-
Kisah 13 Tahun Diogo Jota Bersama Rute Cardoso, Kini Dipisahkan Maut
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang