Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin meminta tambahan anggaran untuk Pagu Anggaran Indikatif Tahun 2026 menjadi Rp184 triliun.
Penguatan alat utama sistem senjata atau alutsista— dalam rangka menjaga kedaulatan negara, sebagai alasan utama. Lantas seberapa mendesak sebenarnya kebutuhan ini?
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai dari sisi nominal anggaran pertahanan Indonesia memang tergolong besar di antara negara-negara ASEAN. Namun jika dilihat dari skala rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), ia menyebut alokasinya masih relatif rendah.
Anggaran pertahanan Indonesia, kata Khairul, hanya sekitar 0,7–0,8 persen dari PDB. Ia membandingkan dengan Singapura yang bisa mengalokasikan 3–4 persen untuk pertahanan.
"Padahal, Indonesia jauh lebih luas secara geografis dan lebih kompleks secara geopolitik," kata Khairul kepada Suara.com, Jumat (11/7/2025).
Karena itu, Khairul memandang target pemerintah untuk mendorong alokasi anggaran pertahanan hingga 1 persen dari PDB sebagai langkah realistis dan penting— bukan hanya untuk pertahanan, tetapi juga posisi diplomatik Indonesia di kawasan Indo-Pasifik.
“Itu menunjukkan bahwa pertahanan bukan diposisikan sebagai beban, melainkan sebagai investasi strategis untuk menjaga stabilitas dan kedaulatan nasional,” katanya.
Namun, Fahmi mengingatkan, besarnya anggaran yang diberikan itu harus diiringi dengan tata kelola yang baik. Sebab pertahanan yang kuat menurutnya tak hanya soal persenjataan, tetapi juga sistem, sumber daya manusia, dan visi kebangsaan.
"Ini bagian dari kebutuhan untuk mentransformasi sistem pertahanan Indonesia agar mampu menjawab tantangan masa depan,” pungkasnya.
Baca Juga: Menhan: Sebelum Jabat Dirut Perum Bulog, Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani Harus Pensiun
Minta Anggaran Tambahan
Sebelumnya Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengajukan usulan tambahan anggaran Rp184 triliun untuk tahun anggaran 2026.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa pagu anggaran indikatif yang diberikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum mencukupi kebutuhan pertahanan nasional, sehingga usulan tambahan anggaran tersebut diajukan.
"(Kita minta usulan tambahan anggaran) Rp184 triliun," kata Sjafrie usai rapat bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Ia menjelaskan, tambahan anggaran itu akan dialokasikan untuk sejumlah kebutuhan prioritas pertahanan nasional.
Berita Terkait
-
Mayjen Ahmad Rizal Jadi Dirut Bulog, Menhan-Panglima TNI Kompak Jawab: Eligible, Pasti Pensiun
-
Menhan Minta Tambahan Anggaran Pertahanan Rp184 Triliun: Harga Kedaulatan Itu Sangat Mahal
-
Pembebasan Selebgram AP di Myanmar Akan Libatkan Kemenhan, Ada Operasi Militer?
-
Menteri Pertahanan Sebut Aktivitas Ilegal Sekitar Taman Nasional Sudah Ada Sejak 21 Tahun Silam
-
Menhan: Sebelum Jabat Dirut Perum Bulog, Mayjen Ahmad Rizal Ramdhani Harus Pensiun
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang