Suara.com - Kepolisian tampaknya mesti bekerja ekstra lantaran kasus kematian staf Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan dianggap cukup sulit. Pernyataan itu disampaikan oleh mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn), Arief Sulistyanto.
Dalam program yang tayang di channel Youtube, KOMPASTV pada Jumat (12/7/2025), Arief Sulistyanto menyebut penyidik kepolisian perlu menemukan banyak bukti-bukti untuk bisa mengungkap misteri kematian Arya Daru. Sebab, menurutnya, perkara tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Arief juga menyebutkan rekam jejak korban termasuk latar belakang keluarga hingga pekerjaan juga mesti didalami oleh kepolisian.
"Perkara seperti ini tingkat kesulitannya cukup tinggi sehingga penyidik harus mengumpulkan alat bukti yang sebanyak-banyaknya termasuk latar belakang kehidupan korban, latar belakang pribadinya dia, kemudian keluarganya sampai latar belakang pekerjaannya," ujar Arief Sulistyanto dilihat pada Sabtu (12/7/2025).
Arief menyebut jika kasus Arya Daru juga menjadi tantangan besar bagi kepolisian. Sebab, berbagai spekulasi bermunculan sejak diplomat muda itu ditemukan tewas dengan wajah terbebat lakban. Menurutnya, pengusutan kasus itu juga mesti berlandaskan scientific crime investigation alias SCI.
"Memang yang dihadapi penyidik sekarang cukup berat. Beratnya menghadapi opini, spekulasi, dan teori-teori yang disampaikan oleh netizen di media sosial. Dan ini harus bisa diatasi oleh penyidik dengan melakukan penyidikan secara objektif berdasarkan scientific crime investigation yang saya sampaikan tadi," bebernya.
Arief pun menyoroti isu liar yang mengaitkan kematian Arya Daru berkaitan dengan tugasnya sebagai diplomat yang kabarnya sempat menangani kasus tindak pidana perdagangan orang alias TPPO jaringan internasional. Selain itu ada pula yang mengait-ngaitkan dengan teori pembungkaman terkait kondisi Arya yang tewas dalam kondisi terlakban.
"Sampai ada yang spekulasi begini, karena ini dilakban maka ini adalah teori pembungkaman. Dasarnya apa gitu loh? Padahal belum ada bukti-bukti yang mendukung terhadap pernyataan itu," ujarnya.
"Jadinya nanti malah enggak benar, malah menyesatkan. Nah, inilah tantangan yang harus dihadapi oleh penyidik," sambung Arief Sulistyanto.
Baca Juga: Diplomat Kemlu Tewas Terlakban, Polisi Sebut Jasad Arya Daru jadi Barang Bukti Platinum, Mengapa?
Dia pun mengingatkan penyidik tidak terjebak atas munculnya beragam spekulasi yang dikait-kaitkan dengan kematian Arya Daru.
"Penyidik harus tetap on the track, penyidik harus tetap objektif dan menjaga etik, moral, profesionalitas dia di dalam melakukan penyidikan untuk menemukan kebenaran yang sebenarnya. Bukan kebenaran yang dibuat-buat tapi kebenaran yang didasarkan pada kejujuran," ungkapnya.
Mayat Terlakban di Indekos
Seperti diketahui, Arya Daru ditemukan tewas di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Saat ditemukan, kepalanya terlilit lakban kuning dan tubuhnya terbungkus selimut.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk istri, penjaga kos, dan rekan korban, serta menyita dua CCTV dari lokasi.
Kematian Arya menyita perhatian publik lantaran posisinya sebagai Fungsional Diplomat Ahli Muda, Direktorat Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri RI. Pria berusia 39 itu disebut-sebut pernah menjadi saksi penting dalam pengungkapan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO di Jepang.
Tag
Berita Terkait
-
Diplomat Kemlu Tewas Terlakban, Polisi Sebut Jasad Arya Daru jadi Barang Bukti Platinum, Mengapa?
-
Bongkar Gestur Diplomat Kemlu Sebelum Tewas Terlakban, Pakar Mikro Ekspresi: Tak Tampak Emosi Takut
-
Diplomat Kemlu 'Raib' usai Buka Baju? Pakar Mikro Ekspresi Bedah Gesture Arya Daru Sebelum Tewas
-
Jejak Digital dan Aliran Uang Bisa Bongkar Misteri Tewasnya Diplomat Kemlu? Ini Kata Eks Kabareskrim
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh