Suara.com - Sebuah kecamatan di Boyolali mendadak digemparkan oleh aksi nekat seorang bocah laki-laki yang tertangkap basah tengah mencoba mencuri uang dari kotak amal sebuah masjid.
Warga yang memergokinya mungkin hanya berpikir ini adalah kenakalan remaja biasa.
Namun, tak ada yang menyangka bahwa dari tangan mungil yang mencoba mencongkel kotak amal itu akan terbongkar sebuah tabir tragedi kemanusiaan yang jauh lebih kelam dan memilukan.
Peristiwa yang menjadi titik awal terkuaknya kasus ini terjadi saat warga curiga dengan gerak-gerik bocah tersebut.
Alih-alih marah, warga justru iba melihat kondisi fisiknya yang kurus dan tak terawat. Saat diinterogasi, jawaban sang bocah membuat bulu kuduk berdiri. Sebab, ia mengaku terpaksa mencuri karena lapar.
Pengakuan itu menjadi kunci pembuka kotak pandora yang membuat warga bersama pihak berwenang menelusuri asal-usul anak tersebut di sebuah rumah sederhana di wilayah Andong.
Sesampainya warga dan pihak berwajid di tempat tinggal bocah tersebut, mereka menemukan pemandangan yang menyayat hati.
Tiga saudara dari bocah pencuri kotak amal itu ditemukan dalam kondisi yang tak kalah mengenaskan.
Mereka tidak bebas berlari atau bermain selayaknya anak-anak lain. Sebaliknya, kaki-kaki mungil mereka terpasung, diikat dengan rantai yang membatasi gerak.
Baca Juga: Ahmad Dhani Tak Terima Disebut Biang Kerok Anak Dibully, Sujiwo Tejo: Bapak Polah Anak Kepradah!
Keempat bersaudara itu yang semuanya masih di bawah umur tampak kelaparan, kurus, dan jauh dari kata terawat.
Ruangan tempat mereka ditemukan pun dilaporkan dalam kondisi yang tidak layak.
Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, membenarkan kronologi penemuan yang berawal dari insiden di rumah ibadah tersebut.
"Kasus ini terungkap berawal dari salah satu anak yang kepergok mencuri kotak amal di sebuah masjid di Kecamatan Andong," ungkapnya kepada media.
Diduga Ada Tindakan Kekerasan dan Eksploitasi Anak
Dari sanalah penyelidikan mulai bergulir, mengubah fokus dari sekadar pencurian ringan menjadi dugaan kasus kekerasan dan eksploitasi anak yang serius.
Berita Terkait
-
Reaksi Dul Jaelani Usai Namanya Disebut Ahmad Dhani Tahu Perselingkuhan Maia Estianty
-
6 Kekejian Guru Ngaji 4 Bocah Dirantai di Boyolali: Dibiarkan Kelaparan, Dijadikan Budak
-
Rumah Mengaji Jadi Neraka, 4 Bocah Dirantai di Boyolali Berasal dari Batang dan Semarang
-
4 Bocah Dirantai di Boyolali dan Dibiarkan Kelaparan, Pelakunya Ternyata Guru Ngaji
-
Ahmad Dhani Tak Terima Disebut Biang Kerok Anak Dibully, Sujiwo Tejo: Bapak Polah Anak Kepradah!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Prabowo Puji Kinerja Kepala BGN Kembalikan Dana MBG Rp 70 Triliun: Dia Patriot
-
Prabowo Subianto Sentil Oknum yang Kerap Besar-besarkan Kasus Keracunan MBG
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!