Suara.com - Status sebagai petahana dan putra bungsu Presiden Joko Widodo ternyata tak menjadi jaminan bagi Kaesang Pangarep untuk melenggang mulus kembali memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sistem pemilihan raya (pemira) yang mengusung konsep 'satu anggota, satu suara' atau one member, one vote dinilai bisa menjadi batu sandungan serius yang membuat peluang Kaesang justru tipis.
Persaingan ketat dengan rivalnya, Ronald Sinaga alias Bro Ron, menunjukkan bahwa Pemilu Raya PSI kali ini jauh dari kata mudah ditebak. Bahkan, klaim bahwa Kaesang bisa kalah semakin menguat dari internal partai.
Klaim mengejutkan datang dari salah satu calon ketua umum, Ronald Sinaga. Ia secara terang-terangan menyebut bahwa hasil Pemilu Raya sangat sulit diprediksi dan kemungkinan Kaesang untuk kalah sangat terbuka.
"Semua anggota yang berhak memilih punya otonomi masing-masing. Tidak bisa diatur-atur. Bahkan, serius, Mas Kaesang mungkin kalah. Apa pun bisa terjadi," tegas Ronald kepada wartawan belum lama ini.
Pernyataan ini bukan tanpa dasar. Menurut data sementara hingga Senin (14/7/2025), keunggulan Kaesang atas Bro Ron dilaporkan sangat tipis.
Meskipun Kaesang kuat di basis massa seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, suara dari lebih 187 ribu anggota terverifikasi di seluruh Indonesia menjadi penentu akhir.
Sistem one member, one vote inilah yang menjadi pembeda utama. Berbeda dengan kongres partai lain yang hasilnya seringkali ditentukan oleh segelintir elite atau ketua DPD/DPW, di PSI setiap kader punya kekuatan suara yang sama.
"Jika pemilih hanya Ketua DPW dan DPD, pengaturan hasil sangat dimungkinkan. Jumlah mereka hanya sekitar 600 orang. Tapi bagaimana cara mengatur atau memaksa lebih dari 180 ribu pemilih?" lanjut Ronald.
Baca Juga: Logo PSI Berubah Jadi Gajah, Jokowi: Brand Perlu Diperbarui Sesuai Permintaan Pasar
Logika ini menggarisbawahi bahwa loyalitas atau arahan dari pimpinan wilayah (DPW/DPD) tidak menjamin suara anggota di bawahnya akan seragam.
"Ketua DPW bisa saja memilih kandidat A, tapi anggota di kepengurusannya bisa dan boleh memilih kandidat B atau C," tambahnya.
Ironi Sistem yang Diusulkan Kaesang Sendiri
Menariknya, sistem pemungutan suara elektronik (e-voting) dengan prinsip one member, one vote ini justru merupakan warisan yang ingin diletakkan oleh Kaesang sendiri.
Menurut Pelaksana Harian Ketua Umum PSI, Andy Budiman, ide ini datang langsung dari Kaesang.
“Mas Kaesang bilang, saya ingin ketika saya nggak jadi ketua umum lagi, saya sudah meletakkan satu dasar yang saya anggap baik di PSI. Yang dianggap baik itu adalah satu sistem di mana ketua umum itu dipilih oleh seluruh anggota," kata Andy.
Tag
Berita Terkait
-
Logo PSI Berubah Jadi Gajah, Jokowi: Brand Perlu Diperbarui Sesuai Permintaan Pasar
-
Jadi 'Jebakan Batman' Prabowo? Rocky Gerung Yakin Gibran Betah Ngantor di Papua: Asal Ada Tamiya
-
Rismon Sianipar Laporkan Jokowi dan Kasmudjo ke Polisi, Soal Apa Lagi?
-
KPK Usut Bansos Presiden: Berani Bidik 'Ikan Paus' Korupsi atau Berhenti di Eselon Bawah?
-
Puan Lempar Senyum Misterius Saat Diberondong Pertanyaan 'Konspirasi Politik' ke Jokowi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan