Suara.com - Buka media sosial, ketik Nias, dan kamu akan tenggelam dalam lautan keindahan. Ombak di Pantai Sorake, rumah adat, dan lanskap pantai yang seolah tak tersentuh.
Nias adalah potret kecil pariwisata eksotis Indonesia. Namun, di balik foto-foto menakjubkan itu, tersembunyi sebuah realitas pahit yang bisa mengubah perjalanan impian menjadi mimpi buruk.
Kenyataan ini dirasakan langsung oleh sepasang pelancong T. Faisal (65) dan dr. Indriati (61). Mereka bukan turis biasa.
Dengan rekam jejak menjelajahi lebih dari 30 provinsi di Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara menggunakan mobil pribadi, kesaksian mereka memiliki bobot yang luar biasa.
Mereka mengungkapkan kekagetan atas kondisi jalan di Pulau Nias, khususnya di Nias Utara dan Nias Barat.
Perjalanan pasangan asal Padangsidimpuan ini di Nias dimulai dengan optimisme. Mereka tiba di Gunungsitoli pada 8 Juli 2025 setelah menyeberang melalui Pelabuhan Singkil.
Selama tiga hari mereka menjelajahi ibu kota Pulau Nias dan bermalam di kawasan Pantai Bintang Utara, dekat Museum Pusaka Nias.
"Berkeliling dengan mobil sendiri, kami cukup terkesan dengan kondisi jalan di Gunungsitoli, masih tergolong bagus dan nyaman untuk dilalui," kata Faisal, melansir Antara, Rabu (16/7).
Kesan positif ini sayangnya hanya berumur pendek. Kegembiraan mereka mulai terkikis saat petualangan membawa mereka menuju wilayah Nias Utara dan Nias Barat.
Dalam perjalanan menuju Pantai Sawa Kete, Nias Utara, kondisi jalan provinsi disebut sangat memprihatinkan.
"Aspalnya banyak yang mengelupas, berlubang, dan memaksa kami melaju dengan sangat lambat. Pada malam hari, minimnya penerangan membuat perjalanan semakin berbahaya," ujar Faisal.
Keluhan serupa mereka temui saat melanjutkan perjalanan ke Pantai Sirombu di Nias Barat. Mereka mengaku sempat berencana melanjutkan perjalanan ke Pantai Sorake, namun mendapat saran dari komunitas RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) dan warga setempat untuk tidak menempuh rute tersebut.
"Menurut informasi, kondisi jalan dari Pantai Sirombu ke Pantai Sorake sangat rusak dan berisiko. Kami akhirnya memilih kembali memutar ke Gunungsitoli," ucapnya.
Mereka menilai, infrastruktur jalan di beberapa wilayah Pulau Nias, khususnya di jalur penghubung antarkabupaten, merupakan yang terburuk dari seluruh tempat yang pernah mereka kunjungi, baik di dalam negeri maupun di Asia Tenggara.
"Kami berharap Pemprov Sumut dan pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap kondisi ini. Potensi wisata Pulau Nias luar biasa, namun akses yang buruk bisa menghambat perkembangan ekonomi lokal," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Gubernur Bobby Dorong Sinergi Pemerintah dan Dunia Usah, Targetkan Ekonomi Sumut 7,2 Persen
-
Bank Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 412,13 Triliun
-
Tol Kataraja Dibuka Fungsional, Tarif Gratis hingga 20 Oktober 2025
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan