Suara.com - Di tengah simpang siur informasi dan spekulasi liar, kritik paling tajam terhadap penanganan kasus kematian diplomat muda, Arya Daru Pangayunan, datang dari "dapur" kepolisian sendiri.
Penasihat Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi memberikan analisis yang mengarah pada satu kesimpulan mengerikan: penyelidikan ini terancam 'blunder fatal' jika tidak kembali ke dasar paling fundamental.
Potensi Blunder #1: Visum Luar yang "Sangat Konyol"
Dengan pengalaman puluhan tahun di dunia reserse, Aryanto Sutadi tanpa tedeng aling-aling menyebut bahwa jika penanganan awal jasad Arya Daru hanya sebatas visum luar, maka itu adalah sebuah langkah yang keliru secara fundamental.
"Kalau sudah kayak gini ini cuma dilihat visum luar itu sangat sangat konyol itu menurut saya," tegas Aryanto dikutip dari Youtubr tvOneNews.
Ia menjelaskan, visum luar hanya akan melihat apa yang tampak di permukaan. Sementara kunci untuk mengetahui sebab pasti kematian tersembunyi di dalam tubuh korban. Inilah yang hanya bisa diungkap melalui autopsi menyeluruh.
"Itulah makanya kemarin saya kaget loh kok ada saran untuk ekshumasi, apakah kemarin tidak diautopsi? Itu yang saya tidak tahu ya," ujarnya, menyiratkan kebingungan seorang profesional melihat prosedur yang janggal.
Kunci yang Hilang: Sebab Pasti Kematian
Aryanto menekankan bahwa dalam kasus penemuan mayat, titik awal pengungkapan kasus adalah mengetahui secara pasti mengapa korban meninggal. Tanpa jawaban ilmiah atas pertanyaan ini, semua teori lain hanyalah spekulasi.
Baca Juga: Ahli Digital Forensik Temukan Pola Aneh di Kasus Arya Daru, Mirip Jessica Wongso dan Dante
"Temuan dalam tubuh korban itu jadi fundamental... kalau yang namanya penemuan mayat itu, Pak ya kunci terbukanya itu adalah kenapa orang itu mati. Harus ada keterangan itu baru yang lain-lain siapa yang membunuh," ujarnya.
Ia mengkhawatirkan kecepatan proses pemulangan jenazah Arya Daru mengindikasikan bahwa autopsi mendalam tidak sempat dilakukan.
"Dugaan saya ini ya kalau lihat kecepatannya (memulangkan jenazah Arya) kayak gitu itu kelihatannya tidak sempat terautopsi hanya di visum saja, visum luar saja itu. jadi itu yang membuat sampai sekarang menurut saya itu jadi jadi lama itu," analisisnya.
Jika kekhawatiran ini benar, maka ini adalah blunder yang membuat kasus ini jalan di tempat.
"Dan kalau seandainya tidak diautopsi atau tidak eksumasi, enggak akan ketemu sebab ini. kita hanya kira-kira saja," tandasnya.
CCTV dan Bukti Lain Menjadi Tidak Relevan
Tag
Berita Terkait
-
Ahli Digital Forensik Temukan Pola Aneh di Kasus Arya Daru, Mirip Jessica Wongso dan Dante
-
Mantan Kabareskrim Bongkar Kejanggalan Kematian Diplomat Arya: Soroti Aki Penjaga Kos
-
Seksolog Mematahkan Asumsi Liar tentang Fetish di Balik Kematian Diplomat Arya
-
4 Kejanggalan Kematian Diplomat Arya yang Bikin Kriminolog UI Tak Percaya Kasus Bunuh Diri
-
Bukan Lakban Biasa yang Melilit Wajah Diplomat Arya: Ini Kejahatan Simbolik
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka