Suara.com - Kepolisian Daerah Bali menyatakan tidak ada indikasi keterlibatan geng jaringan narkoba dalam kasus penembakan warga negara asing asal Australia di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6) dini hari.
"Kita melihat pokok perkaranya terjadi perbuatan pidana (pembunuhan). Itu yang kita urai yang sementara dikerjakan oleh teman-teman penyidik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Polisi Ariasandy di Denpasar, Kamis 17 Juli 2025.
Hal tersebut disampaikan Ariasandy saat menjawab pertanyaan wartawan terkait pernyataan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom.
Yang menyatakan kasus penembakan WNA Australia di Badung patut diduga ada hubungannya dengan jaringan kejahatan narkotika internasional yang masuk ke Bali.
Menurut Kepala BNN, dalam menyelidiki kasus tersebut dibutuhkan analisis kriminologi yang lebih luas dari sekadar kejahatan pembunuhan semata.
Ia pun menyimpulkan patut diduga penembakan itu terkait jaringan narkotika internasional yang menjadikan Bali sebagai killing ground atau tempat pembantaian sesama kartel narkoba.
Sandy mengungkapkan penyidik belum menemukan ada dugaan tindak pidana narkotika. Begitu juga dengan dugaan ketiga tersangka menjadi pembunuh bayaran yang telah merancang pembunuhan itu sebelum masuk ke Bali.
Saat pemeriksaan urine terhadap tiga pelaku penembakan, yakni Tupou Pasa Midolmore (27), Coskunmevlut (23) dan Darcy Francesco Jenson (37), hasilnya negatif.
Sandy mengatakan sampai sejauh ini, penyidik belum menemukan kendala, meskipun motif kasus pembunuhan tersebut hingga kini belum diungkapkan polisi kepada publik.
Baca Juga: Viral Ibu di Lampung Tewas Ditembak Begal Ternyata Hoax, Kombes Yuni Ungkap Fakta Sebenarnya
"Sementara ini belum ada kendala. Namanya proses tergantung tingkat kesulitan dan alat bukti yang dikumpulkan. Selama ini sepertinya belum ada kendala," katanya.
Mantan Kabid Humas Polda NTT itu menginformasi bahwa berdasarkan hasil uji balistik, terdapat kesesuaian antara bubuk mesiu yang terdapat pada tubuh ketiga pelaku dan pistol yang ditemukan oleh polisi.
Itu pula yang menjadi bukti kuat keterlibatan ketiga terduga pelaku dalam kasus penembakan WNA Australia.
Terkait penemuan senjata api kedua dalam kasus tersebut pun belum dibuka oleh Polda Bali. "Nanti kita rilis secara komprehensif soal itu (senjata)," tambah Sandy.
Sebelumnya, dua orang WNA Australia diduga ditembak saat istirahat di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6) dini hari.
Dalam peristiwa tersebut, satu orang meninggal dunia atas nama Zivan Radmanovic dan satu orang korban lainnya mengalami luka-luka, yakni Sanar Ghanim.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra
-
Calon Penumpang Super Air Jet Terlibat Cekcok dengan Petugas Buntut Penundaan 4 Jam di Bandara
-
LPSK Sebut Ammar Zoni Ajukan Justice Collaborator: Siap Bongkar Jaringan Besar Narkotika?
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Pramono Anung Genjot Program Kesejahteraan Hewan untuk Dongkrak Jakarta ke Top 50 Kota Global 2030
-
Diperiksa 14 Jam Dicecar 47 Pertanyaan: Kenapa Polisi Tak Tahan Lisa Mariana di Kasus Video Syur?
-
Profil Mirwan MS: Bupati Aceh Selatan, Viral Pergi Umroh saat Rakyatnya Dilanda bencana
-
Benteng Alami Senilai Ribuan Triliun: Peran Mangrove dalam Melindungi Kota Pesisir