Suara.com - Upaya mediasi yang dilakukan Gubernur Jawa Barat untuk menemukan titik terang dalam kasus tragis siswa SMAN 6 Garut, Priya Nailuredha Thoriq yang diduga bunuh diri usai dibully atau mendapatkan perundungan berakhir buntu.
Pertemuan yang mempertemukan keluarga korban dengan jajaran petinggi sekolah, termasuk kepala sekolah, guru BK, dan wali kelas, gagal mencapai rekonsiliasi karena kedua belah pihak bersikukuh pada kebenaran versi masing-masing.
Kebuntuan ini memaksa Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk mengambil langkah yang lebih tegas dan drastis.
Ia secara resmi mengeskalasi penanganan kasus ini dari upaya damai ke level investigasi formal yang akan dilakukan oleh tim dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat.
"Hari ini kita sudah pertemuan yah antara pihak kepala sekolah, wali kelas, BK, dan guru fisika dengan keluarganya (keluarga korban)," ujar Dedi Mulyadi usai memimpin pertemuan.
Ia menjelaskan alasan mengapa jalur rekonsiliasi tidak dapat dilanjutkan.
"Karena dua-duanya merasa benar, tadinya kita mau langsung direkonsiliasikan yah, diakurkan. Tapi dua-duanya merasa benar maka kita menempuh jalur investigatif, pendalaman," tegasnya.
Dengan gagalnya mediasi, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa fokus kini beralih sepenuhnya pada proses penyelidikan untuk mencari fakta dan potensi pelanggaran oleh pihak sekolah. Ia telah menugaskan BKD Jabar untuk membentuk tim khusus.
"Jadi saya sudah menugaskan kepala Badan Kepegawaian daerah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan investigasi mencari titik masalahnya," kata Dedi.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Copot Kepala SMAN 6 Garut Buntut Kasus Siswa Bunuh Diri Karena Dibully
Fokus investigasi pun sangat jelas: mencari ada atau tidaknya unsur kelalaian dari para penyelenggara pendidikan dalam menjalankan tanggung jawab mereka.
"Apakah ada kelalaian penyelenggara pendidikan? baik kepala sekolah, wali kelas, BKnya maupun guru fisikanya. Apakah ada kelalaian terhadap tanggungjawab yang dimilikinya," rincinya.
Kepala Sekolah Dinonaktifkan Demi Objektivitas
Untuk memastikan proses investigasi berjalan tanpa tekanan dan intervensi, Dedi Mulyadi mengambil langkah cepat dengan menonaktifkan sementara Kepala Sekolah SMAN 6 Garut.
Menurutnya, ini adalah syarat mutlak agar pemeriksaan dapat berlangsung secara transparan dan objektif.
"Untuk mewujudkan semua rangkaian ini berlaku secara transparan, maka kepala sekolahnya dinonaktifkan sementara dulu, sampai pemeriksaan selesai. Agar pemeriksaan berjalan secara objektif," jelas Dedi.
Orang nomor satu di Provinsi Jabar itu pun kemudian mempertanyakan kapan proses investigasi terhadap kasus tersebut akan berlangsung.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Copot Kepala SMAN 6 Garut Buntut Kasus Siswa Bunuh Diri Karena Dibully
-
RSUD Al Ihsan Jadi Welas Asih: Pakar Bongkar Motif Tersembunyi Dedi Mulyadi
-
Bukan Pramono Anung, Ketua RT Gen Z Ini Justru Terinspirasi Dedi Mulyadi
-
Takut Kena Gratifikasi, Dedi Mulyadi Suruh Tamu Nikahan Anak Bawa Pohon di Bawah Rp300 Ribu
-
Dedi Mulyadi Turun Tangan Usut Kasus Dugaan Siswa SMAN 6 Garut Bunuh Diri Karena Dibully
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
Terkini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili
-
Banjir Paksa Ribuan Siswa Libur, Disdik Sumbar Atur Ulang Jadwal Ujian Semester
-
Tragedi Jelambar: Remaja 18 Tahun Tewas dalam Kebakaran Hebat, Asma Renggut Nyawanya
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Pedagang Thrifting di Tengah Ancaman Larangan: Modal Membengkak, 'Beli Kucing dalam Karung'
-
Satgas PKH Turun Tangan! Hutan Sumatra Diteliti, Dugaan Kesengajaan di Balik Bencana Banjir
-
Misteri Gelondongan Kayu di Balik Banjir Sumut, Satgas PKH Turun Tangan: Siap Usut Dugaan Pembalakan
-
Bukan Bencana Alam! WALHI Bongkar Dosa Investasi Ekstraktif di Balik Banjir Maut Sumatra