Suara.com - Waspada saat membeli beras kemasan, bahkan di supermarket ternama sekalipun. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor secara terbuka mengakui bahwa peredaran beras oplosan kini sangat marak dan sulit dikendalikan.
Temuan di lapangan bahkan menunjukkan modus penipuan ini sudah merambah hingga rak-rak pasar modern atau supermarket.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) menemukan bukti beras medium yang 'disulap' menjadi beras premium, dijual dengan harga tinggi.
Namun, di sisi lain, pemerintah mengakui punya keterbatasan untuk menguji semua beras yang beredar, menciptakan celah besar yang merugikan konsumen.
Modus Terbongkar Beras Medium 'Naik Kelas' Jadi Premium
Kecurigaan ini bukan isapan jempol. Berawal dari laporan Kementerian Pertanian, Disdagin Kabupaten Bogor bersama tim pengawas kemetrologian langsung bergerak dan melakukan inspeksi mendadak (sidak). Hasilnya mengejutkan.
Sekretaris Disdagin, Bangun Sapta Siswa, membenarkan temuan tersebut. Modusnya adalah mengemas beras kualitas medium ke dalam karung berlabel premium.
“Sementara kita belum bisa bertindak karena menunggu instruksi lebih lanjut. Tapi kita menemukan data yang sebelumnya disampaikan oleh kementerian,” ujar Bangun.
Sidak dilakukan di empat titik strategis, termasuk ritel modern besar:
Baca Juga: Ancaman 'Bom Waktu' di Gunung Putri, Kades Ngamuk Setu Penyebab Banjir Diabaikan
- Superindo Jl. Raya Pemda
- Lotte Grosir Pakansari
- PT Inti Cakrawala Citra (Indo Grosir)
- Gudang PT Indomarco Prismatama Cabang Bogor 2
Di lokasi-lokasi tersebut, Disdagin menemukan sejumlah merek beras yang cocok dengan data Kementan sebagai produk yang terindikasi melanggar aturan.
Di sisi lain, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor, Teuku Mulya, memberikan pengakuan yang lebih mengkhawatirkan. Menurutnya, praktik culas ini sudah terjadi secara masif dan berjenjang.
“Tetapi kan begini, beras ini kan rada sulit saking masifnya orang melakukan oplosan ini mulai dari level petani sampai level distributor itu di oplos terus tuh,” papar Teuku Mulya, Jumat (18/7/2025).
Pengakuan ini mengindikasikan bahwa masalah beras oplosan sudah menjadi sebuah rantai kejahatan yang sistematis, mulai dari hulu hingga ke hilir.
Lantas, apa langkah konkret pemerintah? Teuku Mulya menyatakan pihaknya akan memperketat pengawasan, terutama pada pasokan beras dari Bulog dan untuk program pangan pemerintah, dengan melakukan uji mutu.
“Ada (pengawasan), ini kan beras, beras dari bulog kita lakukan pengujian dulu masuk ke Kabupaten Bogor. Jadi harus ada pengujian pengujian mutu dulu,” katanya.
Berita Terkait
-
Ancaman 'Bom Waktu' di Gunung Putri, Kades Ngamuk Setu Penyebab Banjir Diabaikan
-
Pemerintah Telah Perintahkan Beras Oplosan Ditarik dari Pasaran Paling Lama 30 Hari
-
Resmikan Kantor DPD RI di Surabaya, Sultan B Najamudin: Jadi Rumah Aspirasi Rakyat Daerah
-
Koperasi Desa Merah Putih Jadi Solusi Permanen Atasi Beras Oplosan
-
BUMD DKI Diduga Ikut Jual Beras Oplosan, Petinggi PT Food Station Tjipinang Digaruk Polisi
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya
-
Muktamar PPP Bursa Caketum Memanas: Husnan Bey Fananie Deklarasi, Gus Idror Konsolidasi Internal
-
Viral Poster Kekesalan WNI di Sydney Marathon: 'Larilah DPR, Lari dari Tanggung Jawab!'
-
Viral PHK Massal Gudang Garam di Tuban, Isak Tangis Karyawan Pecah dan Soroti Kondisi Dunia Kerja
-
Bukan Saya, Anggota PSI Klarifikasi Usai Wajahnya Mirip Driver Ojol yang Dipanggil Wapres Gibran
-
Bukan Kader PSI, Inilah Driver Ojol Asli yang Bertemu Gibran di Istana Wapres
-
Terungkap Video Ibu Jilbab Pink yang Viral Bukan AI, Keluarga: Jangan Terprovokasi
-
Sadis! Anggota TNI Tembak Mati Warga Gegara Ribut Duit Parkir, Pratu TB Resmi Tersangka
-
DPR Resmi Hentikan Tunjangan Rumah dan Moratorium Kunjungan Luar Negeri, Ini Kata Golkar