Suara.com - Pengakuan Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jeffrie Geovanie yang pernah memerintahkan kadernya untuk merekrut keluarga mantan Presiden ke 7 Joko Widodo untuk bergabung dinilai sebagai salah satu strategi.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, partai politik yang bisa tumbuh di Indonesia, setidaknya harus memiliki dua hal, dukungan logistik yang kuat, dan tokoh yang juga kuat.
Sementara PSI menurutnya tidak memiliki kedua hal itu, sebelum mengkuasakan diri kepada Jokowi, hingga belakangan, putranya Kaesang Pangarep didapuk sebagai ketua umum.
"PSI hanya partai politik yang lahir dan diisi oleh elite penuh gimmick, satu-satunya tokoh dengan kualitas intelektual politik cukup baik adalah Raja Juli Antoni, tapi faktanya idealismenya runtuh hanya karena faktor kekuasaan dan materialistis," kata Dedi saat dihubungi Suara.com, Sabtu (19/7/2025).
Dedi merujuk pada perolehan suara PSI pada Pemilu 2024.
Kala itu, PSI hanya memperoleh 4.260.169 suara, dan berada di peringkat ke 10.
Lantaran perolehan suara yang minim itu, PSI tak berhak memasuki Senayan sebagai dewan perwakilan rakyat.
"Dengan upaya keras Jokowi sekalipun PSI terbukti gagal di Pemilu 2024, apalagi jika tanpa Jokowi, sangat mungkin PSI bahkan gagal mengikuti Pemilu," katanya.
Dedi pun menyebut bahwa pernyataan Jeffrie itu cukup strategis, dengan merekrut keluarga Jokowi, buktinya PSI masih eksis hingga saat ini, meskipun tertatih-tatih.
Baca Juga: PSI Dipimpin Anak Bungsunya, Jokowi: Akan Besar, Karena bukan Partai Keluarga
"Tetapi nahas bagi PSI, kini Jokowi juga mulai memudar pengaruhnya, maka PSI juga tidak terjamin keberadaannya di Pemilu 2029," ujarnya.
Dalam pernyataan saat kongres pertama PSI di Solo, Sabtu (19/7/2025), Jeffrie menceritakan bagaimana masa depan partai yang kini berganti logo gajah merah hitam putih itu dipertaruhkan pada satu nama besar, Jokowi.
Jeffrie secara gamblang mengakui bahwa ia pernah memberikan ultimatum keras kepada para petinggi partai di masa-masa sulit, jauh sebelum Kaesang Pangarep didapuk menjadi ketua umum.
"Saya pernah menyampaikan kepada teman-teman semua ketika itu, Raja Juli Antoni, Grace (Natalie), (Andi) Saiful Haq, Endang Tirtana," papar Jeffrie membuka ceritanya seperti dilansir Suarasurakarta.id.
Perintah Jeffrie saat itu terdengar final dan tanpa kompromi.
Ia menegaskan bahwa eksistensi PSI bergantung sepenuhnya pada keberhasilan merekrut lingkaran Istana.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Hasto Kristiyanto: Respons Bencana Alam Bukan Sekadar Bantuan Cepat
-
Disidak Menteri LH Buntut Banjir, 3 Perusahaan Raksasa Ini Wajib Setop Operasi di Batang Toru
-
Usul Koalisi Permanen, Bahlil Dinilai Ingin Perkuat Stabilitas dan Konsolidasi Golkar
-
Banjir Rob Jakarta Utara: Jalan Depan JIS Kembali Terendam
-
KPK Ungkap Linda Susanti yang Laporkan Dugaan Penggelapan Barang Bukti Ternyata Lakukan Penipuan
-
Trik Jitu Bahlil Bikin Prabowo 'Jatuh Hati', Pujian Meluncur Deras di HUT Golkar