Suara.com - Pakar telematika Roy Suryo melontarkan kecurigaan besar di balik permintaan maaf mendadak mantan Rektor UGM, Prof. Sofian Effendi, terkait ijazah Jokowi. Roy Suryo bahkan menganalogikan nasib sang profesor dengan adegan tragis para jenderal di film G30S/PKI, menyiratkan adanya dugaan tekanan atau ancaman.
Roy mengaku sangat menyayangkan sikap Prof. Sofian yang berbalik 180 derajat setelah sebelumnya berani membongkar kejanggalan ijazah yang ia sebut sebagai 'skandal besar'.
"Perubahan sangat mendadak dari sikap Profesor Sofian Effendi yang sebelumnya sudah mau jujur dan terbuka membongkar hal kasus ijazah palsu yang sempat disebutnya 'skandal besar' ini memang disayangkan," kata Roy dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu, (19/7/2025).
Menurut Roy, gestur Prof. Sofian saat membacakan surat pernyataan klarifikasinya sangat berbeda dengan saat ia tampil di kanal YouTube "Langkah Update". Roy menilai ada sesuatu yang tidak wajar di balik perubahan sikap tersebut.
"Meski tentu ada sebagian masyarakat masih kecewa dengan berubahnya 180 derajat sikap sang profesor, namun setelah melihat sendiri bagaimana posisi dan situasi yang dialami beliau saat membacakan surat pernyataan itu, kami akan sangat bisa memahaminya," kata Roy.
Di sinilah Roy melontarkan analogi yang sangat tajam. Ia membandingkan momen tersebut dengan adegan dalam film 'Pengkhianatan G30S-PKI' di mana para jenderal dipaksa menandatangani surat pengakuan.
"Terutama saat adegan para jenderal (dipaksa) menandatangani "Surat Pernyataan Pengakuan adanya Dewan Jenderal" di Lubang Buaya sesaat sebelum eksekusi dilaksanakan," ucap dia. Roy secara terang-terangan menduga mantan Kepala BKN itu mendapat ancaman sehingga terpaksa menarik ucapannya.
Seperti diketahui, Roy Suryo adalah salah satu dari lima orang yang dilaporkan oleh Jokowi ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik.
Sebelumnya, Prof. Sofian Effendi memang telah merilis surat pernyataan klarifikasi. Dalam surat tersebut, ia secara resmi mencabut semua pernyataannya di video YouTube dan menegaskan bahwa pernyataan Rektor UGM saat ini, Prof. Dr. Ova Emilia, sudah sesuai dengan bukti yang ada.
Baca Juga: Diduga Ijazahnya Palsu, Jokowi Kini Jadi Olok-olok Sopir Truk
“Saya menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas. Sehubungan dengan itu, saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran,” kata Sofian dalam rilisnya, Kamis (17/7/2025). Ia juga meminta maaf dan berharap diskursus soal ijazah ini bisa diakhiri.
Berita Terkait
-
Diduga Ijazahnya Palsu, Jokowi Kini Jadi Olok-olok Sopir Truk
-
Curiga Eks Rektor UGM Cabut Ucapan soal Jokowi karena Diintimidasi, Roy Suryo dkk Ditantang Ini
-
Sebut Jokowi Tak Pernah Lulus Sarjana, Mantan Rektor UGM: Tidak Pernah Diuji
-
Berani Lawan Arus: Profesor Henuk Siap Dipenjara Demi Kebenaran Ijazah Jokowi dan Sandiaga Uno
-
Prof Leonard Henuk Bongkar Kejanggalan Ijazah Jokowi, Seret UGM: Rektor Takut Temui Penggugat?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Hasto Kristiyanto: Respons Bencana Alam Bukan Sekadar Bantuan Cepat
-
Disidak Menteri LH Buntut Banjir, 3 Perusahaan Raksasa Ini Wajib Setop Operasi di Batang Toru
-
Usul Koalisi Permanen, Bahlil Dinilai Ingin Perkuat Stabilitas dan Konsolidasi Golkar
-
Banjir Rob Jakarta Utara: Jalan Depan JIS Kembali Terendam
-
KPK Ungkap Linda Susanti yang Laporkan Dugaan Penggelapan Barang Bukti Ternyata Lakukan Penipuan
-
Trik Jitu Bahlil Bikin Prabowo 'Jatuh Hati', Pujian Meluncur Deras di HUT Golkar
-
Ancaman Rob Mengintai Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Dukung Aturan Perlindungan Mangrove
-
Menteri LH Setop Aktivitas Perusahaan Tambang, Sawit dan PLTA di Batang Toru!
-
Skandal Digitalisasi SPBU Pertamina Merembet? KPK Kini Selidiki Dugaan Korupsi di PT LEN Industri