Suara.com - Sebuah usulan terduga datang dari Partai NasDem yang meminta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN). Apa tujuannya? yakni agar gedung-gedung triliunan rupiah di sana tidak mangkrak dan menjadi 'rumah hantu'.
Menariknya, usulan ini disambut baik oleh politisi PDI Perjuangan, Guntur Romli, yang tak lupa menyisipkan sindiran pedas untuk Jokowi.
Usulan ini pertama kali dilontarkan oleh Waketum Partai NasDem, Saan Mustopa. Menurutnya, menempatkan Gibran di IKN adalah cara paling efektif untuk memastikan adanya aktivitas di ibu kota baru dan mencegah biaya pemeliharaan yang membengkak sia-sia.
"Jadi biar IKN ada aktivitas dan biar gedung-gedung yang sudah dibangun itu tidak telantar. Jadi kan nanti biaya pemeliharaannya mahal kalau tidak ada aktivitas kan. Jadi kita meminta supaya ada aktivitas dengan cara Wapres berkantor di IKN," kata Saan Mustopa dalam konferensi pers di NasDem Tower, Jakarta Pusat, dikutip Jumat (18/7/2025).
NasDem juga mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang IKN agar pemindahan Gibran dan beberapa kementerian prioritas bisa segera terealisasi.
Usulan dari partai koalisi pemerintah ini mendapat lampu hijau dari politisi PDIP, Guntur Romli. Ia menilai ide tersebut sangat menarik dan mendesak untuk direalisasikan.
"Usulan yang bagus, akan menarik kalau direalisasikan," ujar Guntur kepada wartawan, Minggu (20/7/2025).
"Indonesia bukan hanya Jawa, apalagi Jakarta. Konon ibu kota negara sudah pindah ke IKN, maka urgent kalau Gibran berkantor di IKN, karena semua pemerintahan masih di Jakarta, Presiden saja yang di Jakarta," sambungnya.
Namun, Guntur Romli tak melewatkan kesempatan ini untuk menyentil pemerintahan sebelumnya. Ia mengungkit janji-janji Jokowi yang menurutnya diingkari, terutama soal pembiayaan IKN dan kereta cepat yang awalnya disebut tidak akan menggunakan APBN.
Baca Juga: Gara-gara Satu Surat Belum Terbit, Proyek IKN Terancam Mangkrak?
"Salah satu janji Jokowi yang diingkari sejak awal, katanya bangun IKN tidak pakai APBN, katanya bangun kereta cepat Jakarta Bandung tidak pakai APBN, ternyata semuanya dilanggar oleh Jokowi sendiri," tutur Guntur.
Berita Terkait
-
Rindu Masa Kecil, Selvi Ananda Kampanyekan Permainan Tradisional di Hari Anak Nasional!
-
Gara-gara Satu Surat Belum Terbit, Proyek IKN Terancam Mangkrak?
-
'Ketibaan' Gibran dan Kamus Bahasa Indonesia: Antara Kebaruan Kata dan Perdebatan Netizen
-
Gibran Sebut Parfum LV dan Gucci Terbuat dari Kemenyan, Ternyata Ini Faktanya
-
Diduga Ijazahnya Palsu, Jokowi Kini Jadi Olok-olok Sopir Truk
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan