Suara.com - Di balik gemerlap keuntungan miliaran rupiah yang diraup oleh jaringan judi online internasional, terungkap fakta mengenai upah fantastis yang diterima para operatornya.
Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri menyatakan bahwa para pengelola server dan marketing dari jaringan yang terafiliasi dengan China dan Kamboja ini memberikan gaji hingga Rp10 juta per bulan bagi para operator yang bekerja untuk mereka di Bogor, Bekasi, dan Tangerang.
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, mengungkapkan bahwa para pengelola server dalam menjalankan aksinya dibantu oleh para operator yang mendapatkan gaji antara Rp7 juta hingga Rp10 juta setiap bulannya.
“Keuntungan yang didapat pengelola server dan marketing judi online di masing-masing lokasi penangkapan (Bogor, Bekasi, Tangerang) sekitar Rp15–20 miliar dalam jangka waktu kurang lebih 10 bulan,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Gaji ini terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan upah minimum regional (UMR) di ketiga wilayah tersebut, menjadi daya tarik bagi para pelaku untuk terlibat dalam operasi ilegal ini.
Dalam pengungkapan kasus ini, Bareskrim berhasil menangkap 22 orang. Dari jumlah tersebut, 18 di antaranya berperan sebagai operator, yakni SY, IK, GRH, AG, AT, IMF, FS, MR, RAW, AI, BA, RH, D, AVP, JF, RNH, dan SA.
Para operator ini bertanggung jawab untuk melakukan promosi secara masif melalui pesan WhatsApp. Modusnya adalah dengan menggunakan kartu perdana yang sudah terdaftar untuk membuat ratusan akun WhatsApp setiap harinya.
"Setiap harinya, operator bisa membuat hingga 500 akun WhatsApp dan menyebarkan ribuan pesan siaran (broadcast) berisi ajakan bergabung, kemudahan deposit, dan janji kemenangan (withdraw)," ujar Brigjen Pol. Djuhandhani.
Iming-iming gaji besar ini merupakan bagian dari strategi jaringan untuk memastikan operasi mereka berjalan lancar dan masif.
Baca Juga: Kantor di Bogor-Bekasi, Jaringan Judol China-Kamboja Kantongi Rp20 M, Gaji Operatornya Bikin Melongo
Dengan upah tersebut, para operator ditugaskan menyebarkan pesan ke jutaan nomor ponsel secara acak untuk menjaring pemain baru bagi situs Akasia899 dan Tanjung899, yang servernya berlokasi di China dan Kamboja.
Sementara para operator menikmati gaji bulanan yang menggiurkan, para pengelola server dan marketing, yang diidentifikasi sebagai RA, DN, dan AN, bersama dengan administrator keuangan NKP, meraup keuntungan yang jauh lebih besar.
Jaringan ini diperkirakan mampu mengumpulkan keuntungan hingga Rp20 miliar hanya dalam waktu 10 bulan.
Meski tergiur dengan pendapatan tinggi, para pelaku kini harus menghadapi konsekuensi hukum yang berat.
Mereka dijerat dengan pasal berlapis, termasuk perjudian, pelanggaran Undang-Undang ITE, dan Tindak Pidana Pencucian Uang, dengan ancaman hukuman penjara yang menanti.
Antara
Berita Terkait
-
Kantor di Bogor-Bekasi, Jaringan Judol China-Kamboja Kantongi Rp20 M, Gaji Operatornya Bikin Melongo
-
Apa itu Mobil BAIC? Review serta Tipe dan Harga yang Dijual di Indonesia
-
Sindikat Judol Jaringan KambojaChina Dibongkar Bareskrim Polri, 22 Tersangka Ditangkap
-
Terhubung Server di China, Bareskrim Ringkus 22 Tersangka Judi Online di 4 Kota
-
Bongkar Sindikat Judi Online Internasional, Polri: Terkoneksi Server China dan Kamboja
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi