Suara.com - Penertiban perpustakaan jalanan oleh Satpol PP DKI Jakarta di kawasan Taman Literasi Blok M memantik perdebatan publik. Meski dianggap sesuai aturan, langkah itu justru menimbulkan pertanyaan soal konsistensi penegakan hukum terhadap pelanggaran lain di lokasi serupa.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Ali Lubis mengatakan, tindakan petugas terhadap aktivitas di taman tersebut memang memiliki dasar hukum yang jelas.
"Itu sesuai Pasal 12 huruf d Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Di situ jelas dikatakan bahwa setiap orang atau badan dilarang menyalahgunakan atau mengalihkan fungsi jalur hijau, taman, dan tempat umum," ujar Ali saat dikonfirmasi Suara.com, Sabtu (19/7).
Ali menilai, pemanfaatan trotoar dan taman untuk kegiatan tanpa izin, termasuk perpustakaan jalanan, tetap harus ditindak.
Ia menyebut bahwa fasilitas publik seperti taman diperuntukkan bagi pejalan kaki dan aktivitas terbuka, bukan kegiatan kolektif tanpa otorisasi.
"Kalau belum ada izin dari gubernur, walikota, atau pejabat yang berwenang, ya memang tidak dibolehkan," imbuh politikus Partai Gerindra itu.
Di sisi lain, Ali mengkritik ketidakkonsistenan aparat dalam menegakkan aturan. Ia menyinggung keberadaan pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar di sekitar Taman Literasi yang seolah dibiarkan tanpa penindakan serupa.
"Ini masalah keadilan. Kalau Satpol PP menertibkan satu pelanggaran, maka pelanggaran lain di lokasi yang sama harus juga ditertibkan. Tidak boleh pilih-pilih," tegasnya.
Menurutnya, kesan tebang pilih dalam penegakan hukum dapat merusak kredibilitas pemerintah. Menurutnya, semua pelanggaran harus diperlakukan setara agar tidak menimbulkan persepsi diskriminatif di tengah masyarakat.
Baca Juga: Satpol PP Razia Perpustakaan Jalanan di Taman Literasi Blok M, Parkir Liar Aman
"Semua objek pelanggaran itu statusnya sama. Maka penindakan pun harus berlaku adil," katanya.
Ia mendorong agar Pemprov DKI dan Satpol PP mengevaluasi pendekatan penertiban yang diterapkan di lapangan. Ali mengingatkan bahwa hukum harus ditegakkan secara konsisten, tanpa pandang bulu.
"Mau itu perpustakaan jalanan, PKL, atau parkir liar semua harus ditindak jika melanggar aturan. Ini soal prinsip keadilan dalam penegakan hukum di ruang publik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja