Suara.com - Di tengah upaya percepatan pemulihan dan pemerataan ekonomi, pemerintah memperkenalkan sebuah instrumen baru yang digadang-gadang akan menjadi tulang punggung perekonomian desa, yakni Koperasi Desa Merah Putih.
Namun, di luar pengumumannya, banyak yang masih bertanya-tanya, apa sebenarnya yang akan dikerjakan oleh koperasi ini dan, yang terpenting, dari mana sumber dananya?
Program yang berada di bawah komando Kementerian Koperasi dan UKM ini bukan sekadar koperasi biasa.
Ia dirancang dengan tugas, fungsi, dan skema pendanaan spesifik untuk memastikan dampaknya benar-benar terasa di level akar rumput. Mari kita bedah satu per satu dilansir dari berbagai sumber;
Tugas Utama Adalah Jantung Perekonomian Desa
Berbeda dengan koperasi konvensional yang seringkali hanya berfokus pada satu lini bisnis seperti simpan pinjam, Koperasi Desa Merah Putih didesain untuk menjadi pusat dari segala aktivitas ekonomi desa.
Fungsinya adalah sebagai integrator dan akselerator.
Berikut adalah rincian tugas dan fungsi utamanya:
1. Konsolidator dan Agregator Produk Lokal.
Baca Juga: BRI Dukung Pengembangan Koperasi Desa Merah Putih Melalui Pemberdayaan dan Layanan AgenBRILink
Tugas intinya adalah mengumpulkan semua hasil produksi warga, mulai dari panen pertanian, produk perikanan, hingga kerajinan tangan.
Koperasi akan bertindak sebagai off-taker (pembeli siaga) yang kemudian melakukan standarisasi, pengemasan, dan pemasaran secara kolektif. Ini memotong rantai tengkulak dan memberikan nilai tawar yang lebih tinggi bagi petani dan produsen kecil.
2. Distributor Kebutuhan Desa
Selain menjual produk keluar, koperasi ini juga bertugas menyalurkan kebutuhan ke dalam desa. Ini mencakup penyediaan kebutuhan pokok (sembako), sarana produksi pertanian (pupuk, bibit unggul), hingga barang-barang lain dengan harga yang lebih kompetitif karena pembelian dilakukan dalam skala besar.
3. Pusat Layanan Keuangan Mikro
Unit simpan pinjam tetap ada, namun diperluas fungsinya. Selain memberikan pinjaman modal usaha, koperasi ini juga menjadi gerbang bagi masyarakat untuk mengakses produk keuangan formal lainnya dan menjadi saluran penyaluran program bantuan atau subsidi dari pemerintah agar lebih akuntabel.
4. Pengelola Aset Produktif Desa
Koperasi ini akan bersinergi atau bahkan mengelola langsung Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan aset-aset produktif lainnya, seperti pasar desa, destinasi wisata lokal, atau fasilitas pengolahan pascapanen.
Skema Pendanaan, Kolaborasi Modal Warga dan Negara
Inilah bagian paling krusial yang membedakan Koperasi Desa Merah Putih. Pendanaannya tidak hanya bergantung pada iuran anggota, tetapi didukung secara masif oleh berbagai sumber untuk memastikan kekuatannya.
Struktur pendanaannya dirancang sebagai berikut:
Modal Internal (Anggota) adalah Fondasi utama tetap berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib dari seluruh anggota koperasi. Ini menumbuhkan rasa kepemilikan (sense of ownership) dari masyarakat.
Penyertaan Modal dari Dana Desa Ini adalah terobosan utamanya. Pemerintah secara resmi mengizinkan pemerintah desa untuk menggunakan sebagian alokasi Dana Desa sebagai penyertaan modal awal kepada Koperasi Desa Merah Putih. Kebijakan ini memberikan suntikan modal signifikan di awal pendirian untuk langsung bergerak.
Dukungan APBN/APBD yakni Koperasi dapat menerima dana hibah atau penyertaan modal dari Pemerintah Pusat (melalui APBN) dan Pemerintah Daerah (APBD) yang dialokasikan khusus untuk program pemberdayaan ekonomi.
Akses ke Lembaga Keuangan dan Dana Bergulir adalah Koperasi akan dibina agar menjadi lembaga yang profesional dan bankable. Ini membuka pintu bagi mereka untuk mendapatkan pinjaman dari perbankan komersial maupun akses ke dana murah dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kemenkop UKM.
Kerja Sama Swasta/BUMN yakni Pintu juga terbuka bagi BUMN dan perusahaan swasta untuk menyalurkan dana CSR (Corporate Social Responsibility) mereka dalam bentuk penyertaan modal atau kemitraan program dengan koperasi.
Dengan tugas yang multifungsi dan skema pendanaan yang kokoh, Koperasi Desa Merah Putih diharapkan tidak hanya hidup, tetapi berlari kencang untuk menjadi solusi nyata bagi ketimpangan ekonomi.
Berita Terkait
-
BRI Dukung Pengembangan Koperasi Desa Merah Putih Melalui Pemberdayaan dan Layanan AgenBRILink
-
Analis: Program Koperasi Desa Merah Putih Diproyeksikan Beri Sentimen Positif untuk BBRI
-
Lebih dari 80.000 Koperasi Desa Merah Putih Disahkan, Target Presiden Prabowo Berhasil Dilampaui
-
Ekonomi Desa Terdongkrak Serayu Network UBP Mrica
-
OJK: Kopdes Merah Putih Dibiayai Dana Desa Masih dalam Tahap Uji Coba
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?