Suara.com - Kepolisian Daerah (Polda) Bali kembali menemukan sebuah senjata api jenis pistol yang diduga menjadi barang bukti dari kasus penembakan WN Australia di Bali.
Senjata itu ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan pistol pertama.
Kapolres Badung, AKBP M. Arif Batubara menjelaskan jika pistol itu ditemukan oleh penyidik saat pencarian pada Selasa (8/7/2025) lalu.
Pistol itu ditemukan di Subak Anyelir, Kabupaten Tabanan. Lokasi tersebut juga berjarak sekitar 50 meter dari penemuan pistol pertama.
Pistol itu baru ditemukan lagi setelah sekitar 2 pekan dari penemuan pistol pertama.
Arif menyebut jika pencarian barang bukti sempat terkendala cuaca buruk hujan lebat yang sempat membuat air meluap dari irigasi tersebut.
“Setelah kita lakukan pencarian dan ditemukan sepucuk senjata yang ditemukan di aliran air Subak Anyelir,” ujar Arif saat konferensi pers di Mapolres Badung, Senin (21/7/2025).
“Dari senjata pertama lebih kurang 50 meter karena memang pasca pencarian senjata pertama kita hampir seminggu ada cuaca tidak baik hujan lebat sehingga subak itu debit airnya penuh,” imbuhnya.
Arif juga mengungkap jika pistol tersebut ditemukan dengan bantuan alat dari Gegana Mabes Polri.
Baca Juga: Sanksinya Ngeri, WNA di Jakarta yang Terlibat Investasi Bodong Bisa Kena Hukuman Ini!
Pendeteksi logam itu menemukan pistol yang saat itu tertutup pasir itu.
Senjata itu ditemukan tanpa ada tambahan Peredam atau pelengkap lainnya.
“Kami menemukan senjata itu seperti biasa tidak ada tambahan dan sebagainya karena memang pada saat itu tertutup oleh pasir. Makanya kita pakai alat dari gegana pakai metal detektor air,” imbuhnya.
Sementara, Arif baru akan membawa senjata tersebut untuk diteliti dan diuji balistik oleh Laboratorium Forensik Polda Bali.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui jenis senjata dan kecocokannya dengan barang bukti yang ditemukan oleh kepolisian.
Polisi menemukan sebo atau penutup wajah dan pakaian para pelaku dengan residu tembakan (gunshot residue) yang menempel pada pakaian mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan