Suara.com - Perdebatan mengenai cara paling efektif untuk mendidik anak yang dianggap "nakal" kembali mencuat.
Di tengah berbagai usulan, mulai dari pendekatan disiplin keras hingga memasukkan anak ke barak militer ala Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus mantan Menteri Pendidikan, Anies Baswedan, menawarkan perspektif yang berbeda.
Dalam sebuah perbincangan santai di podcast bersama komedian Tretan Muslim, Anies membagikan pengalaman pribadinya yang membentuk filosofi pendidikannya: solusi datang dari pemahaman akar masalah, bukan sekadar hukuman.
Anies memulai dengan mengkritik penyederhanaan masalah pada label "anak nakal".
Menurutnya, perilaku seorang anak adalah hasil dari ekosistem yang kompleks, melibatkan pola asuh di rumah, sistem pendidikan di sekolah, hingga pengaruh lingkungan sekitar.
"Jadi gini ya waktu kita bilang anak nakal. Anak nakal itu kan menyederhanakan (istilah) ya. Anak (yang disebut nakal) ini berperilaku tidak sesuai dengan harapan. Kenapa itu terjadi? Apakah karena anak itu saja atau karena pola asuh orang tua? Atau karena pola-pola asuh di sekolah atau karena lingkungan?" ungkap Anies.
Ia berpendapat bahwa menghukum anak dengan memindahkannya ke tempat seperti barak militer tidak akan menyelesaikan masalah jika faktor-faktor penyebabnya tidak dikoreksi.
"Begitu kita mengambil anak itu dipindahkan ke tempat lain, kita tidak mengkoreksi problem yang membuat anak ini terjadi begini," tambahnya.
Pengalaman Pribadi: Dari Idola Muhammad Ali Menjadi Kutu Buku
Untuk memberikan gambaran nyata, Anies menceritakan pengalamannya sendiri saat masih kecil.
Baca Juga: Permendikdasmen No 13 Tahun 2025: Pedoman Kurikulum, Koding dan AI untuk Siswa
Mengidolakan petinju legendaris Muhammad Ali, Anies kecil kerap terlibat perkelahian hingga membuat orang tuanya pusing dan sering dipanggil pihak sekolah.
Puncaknya adalah ketika ia memukul seorang teman hingga mimisan, sebuah kejadian yang membuatnya merasa panik.
Menghadapi situasi ini, orang tuanya tidak memilih jalan pintas dengan hukuman fisik atau mengirimnya ke tempat pendidikan keras.
Sebaliknya, mereka mencari solusi kreatif yang berakar pada pendidikan.
Anies, yang saat itu sangat gemar bersepeda, mendapat sebuah aturan baru.
"Bapak ibu saya ini bilang, 'Anis, naik sepedanya cuma boleh di kampung.' Di kampung itu di jalan tanah. Enggak boleh ke jalan aspal," kenang Anies.
Berita Terkait
-
Permendikdasmen No 13 Tahun 2025: Pedoman Kurikulum, Koding dan AI untuk Siswa
-
Kaesang Resmi Jadi Ketum PSI hingga Kekecewaan Anies Baswedan atas Vonis Tom Lembong
-
Miris! Menteri Pendidikan Ungkap Banyak Orang Tua Tak Tahu Anaknya Kelas Berapa
-
Mendikdasmen Tolak Usulan BGN Soal Pendidikan Gizi Masuk Kurikulum, Ini Alasannya
-
Vonis Tom Lembong: Palu Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Guncang Nalar Publik
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!
-
Deodoran hingga Celana Dalam Delpedro Nyaris Disita Polisi, Lokataru: Upaya Cari-cari Kesalahan!
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya
-
Muktamar PPP Bursa Caketum Memanas: Husnan Bey Fananie Deklarasi, Gus Idror Konsolidasi Internal