Suara.com - Eskalasi kasus dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke tahap penyidikan oleh Polda Metro Jaya memantik beragam reaksi.
Di tengah ketenangan yang ditampilkan Presiden Jokowi, pakar mikro ekspresi justru membaca adanya sinyal kepanikan hingga kemarahan yang tersembunyi dari para penuduhnya.
Pakar Mikro Ekspresi, Dody Triasmara, secara khusus menganalisis bahasa tubuh dan raut wajah dari tiga tokoh sentral yang selama ini vokal, yakni Roy Suryo, dr. Tifa, dan Rismon Sianipar, serta respons dari Presiden Jokowi sendiri.
Menurut analisis Dody, meski Roy Suryo kerap tersenyum saat konferensi pers, ekspresinya tidak sepenuhnya menunjukkan ketenangan. Dody melihat adanya kondisi "ketar-ketir" atau kecemasan yang coba ditutupi.
"Wajahnya memang tadinya yang dia biasanya full senyum, terlihat dia sangat tidak full senyum. Jadi, kalau dilihat dari apa, waktu dia ada konferensi pers atau dia sampaikan paparannya itu, terlihat itu mukanya berubah jadi sangat serius dan cenderung mukanya lebih ngarahnya ke apa, ke titik di mana orang di state atau the anger state," jelas Dody dalam sebuah wawancara pada Jumat (19/7/2025).
Sementara itu, Rismon Sianipar, salah satu pelapor lainnya, mencoba menampilkan citra yang kuat dan tidak takut.
Namun, menurut Dody, upayanya untuk menegaskan hal tersebut justru memperlihatkan adanya campuran emosi yang tak terduga.
"Jadi, ada perasaan ya campur aduk lah. Kalau ngelihat sebenarnya, sebenarnya di sini perasaannya campur aduk,” terang Dody.
Analisis serupa juga diarahkan kepada dr. Tifa. Raut wajahnya dinilai menunjukkan keterkejutan atas cepatnya proses hukum berjalan.
Baca Juga: Tantang Balik Roy Suryo, Ade Armando: Anda Lihat dari Mana Ijazah Jokowi Palsu?
“Jadi senyum satu sisi, tapi di sisi lain dia lagi ngebayangin proyeksinya itu. Nah, itu yang terjadi gitu ya. Eh, istilahnya kalau dari titik ini sebenarnya, state-nya lebih ke state dia kaget gitu ya. Eh, sampai sebegitunya, that really that serious, gitu kan ya. Eh, karena dia nganggap, ah ini kan cuma sekadar pembuktian gitu kan ya. Nah itu yang kemudian memang perlu menjadi perhatian, memang kalau sudah dibuktikan, terus kemudian apa hal, hal berikutnya?,” jelas Dody.
Berbeda dengan para penuduhnya, Presiden Jokowi justru menunjukkan ekspresi yang jauh lebih tenang dan terkendali.
Menurut Dody, pria asal Solo itu menyiratkan bahwa ia sudah siap menghadapi proses yang panjang dan melihat ada agenda lain di balik tudingan ini.
“Kalau Pak Jokowi, state-nya dia kan memang tenang, kalem, terus kemudian bagaimana dia apa, meresponsnya gitu kan ya. Dia kan state-nya lebih, state-nya lebih cenderung relatif eh, netral. Hanya kemudian ada, there's a, there's what we call it a mini smile face, smile face, not too happy but eh, di titik ini dia ngerasa ini ada satu proses yang dia akan lewatin cukup panjang ke depan. Gitu. Jadi dia, ya sekarang saya sudah di posisi ini, eh itu yang dia kemudian, ya sudah enggak apa-apa gitu kan ya. Gitu jadi dia berusaha untuk netralnya aja gitu,” papar Dody.
Berita Terkait
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Kubu Tom Lembong: Hakim Sengaja Abaikan Perintah Jokowi
-
Dilaporkan Soal Ijazah Palsu Jokowi, Dokter Tifa Langsung Bersurat ke Prabowo
-
Roy Suryo vs Dian Sandi: Siapa Sebenarnya yang Patut Disalahkan?
-
Jokowi Dinilai Terlalu 'Pede': Dulu Banyak Partai Melamar, Kini Cuma Tersedia PSI
-
Farhat Abbas Semprot Roy Suryo Cs Soal Ijazah Palsu Jokowi: Kicauan Bebek-Bebek Desa!
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?