Suara.com - Ketika musisi rock legendaris bertemu dengan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), percakapan tentang penyakit kronis bangsa, korupsi, menjadi lebih dari sekadar keluhan.
Ini menjadi sebuah diagnosis tajam yang menelanjangi betapa akutnya masalah tersebut di Indonesia.
Dalam podcast "Ruang Sahabat" di kanal YouTube Mahfud MD Official, Bimbim dan Ivanka Slank tidak datang dengan basa-basi.
Mereka membawa keresahan puluhan tahun yang ternyata masih relevan hingga hari ini, yang kemudian dibedah secara mendalam oleh Mahfud MD, mengungkap 'biang kerok' yang seringkali tak terlihat.
Sumpah Slank: Dari Orde Baru Hingga Kini, Korupsi Tak Berubah
Bagi Slank, yang lahir dan besar sebagai suara perlawanan sejak era Orde Baru, pemandangan korupsi hari ini terasa begitu familier. Ivanka Slank, dengan nada yang tak bisa menyembunyikan kekecewaannya, menegaskan bahwa pertarungan mereka masih jauh dari kata usai.
"Masalah korupsi hingga kini masih sama dan Slank tidak akan lelah menyuarakannya," ujar Ivanka dengan lugas.
Pernyataan ini bukan sekadar kalimat. Ini adalah cerminan dari DNA Slank yang konsisten menjadikan musik sebagai senjata kritik sosial.
Mereka telah melihat rezim silih berganti, namun monster korupsi seolah menolak mati. Bimbim bahkan menegaskan peran musik mereka sebagai arsip zaman.
Baca Juga: Skandal Sritex Memanas! 8 Tersangka Baru Ditetapkan Kejagung, Kerugian Negara Triliunan Rupiah
"lagu-lagu Slank mencatat sejarah Indonesia dan perkembangannya," kata Bimbim di kesempatan lain.
Artinya, setiap lirik pedas tentang tikus-tikus berdasi yang mereka tulis puluhan tahun lalu, sayangnya, masih bisa dinyanyikan dengan relevansi penuh di tahun 2025. Ini adalah sebuah ironi yang menyakitkan, sekaligus menjadi bahan bakar bagi semangat perlawanan mereka.
Diagnosis Mahfud MD: 'Penyakit' Sistemik yang Menjerat Orang Baik
Menanggapi suara lantang dari Slank, Mahfud MD tidak hanya mengamini. Ia memberikan perspektif dari dalam labirin kekuasaan, membedah mengapa korupsi begitu sulit diberantas. Menurutnya, masalahnya bukan hanya soal moralitas individu yang bobrok.
"Banyak orang baik yang terjebak dalam sistem korup ketika masuk ke dalam pemerintahan," jelas Mahfud MD.
Penjelasan ini membuka kotak pandora yang lebih besar: korupsi di Indonesia telah berevolusi menjadi masalah struktural dan sistemik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga