Suara.com - Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi tingkat tinggi yang melibatkan jajaran menteri kunci di bidang ekonomi untuk merumuskan arah strategis percepatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tengah menyatukan seluruh elemen ekonomi guna membangun sentra-sentra pertumbuhan baru di berbagai daerah.
Pertemuan berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 22 Juli 2025, dengan kehadiran sejumlah tokoh penting seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menanggapi agenda utama rapat, Airlangga menyampaikan bahwa seluruh KEK akan menjadi fokus, tanpa terkecuali.
"Agendanya nanti di dalam laporan mengenai pengembangan kawasan," kata Airlangga kepada wartawan.
Ia menambahkan bahwa pembahasan tidak terbatas pada wilayah tertentu, melainkan mencakup semua kawasan ekonomi khusus yang tersebar di Indonesia.
"Kawasan keseluruhan," tegasnya.
Dalam rapat tersebut, isu-isu lain yang sebelumnya sempat mencuat, seperti tarif dagang dengan Amerika Serikat, dinyatakan telah ditangani secara tuntas.
"Tarif Trump sudah selesai ya, sudah dilaporkan," ujar Airlangga, memastikan fokus penuh tertuju pada pengembangan KEK.
Baca Juga: Suara Live: 'Kakak Adik' Gerindra-PDIP: Prabowo Buka Babak Baru Politik Indonesia?
Rapat ini turut dihadiri oleh jajaran menteri strategis lainnya, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy.
Kehadiran Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mempertegas pentingnya integrasi data statistik dan ketersediaan energi sebagai infrastruktur dasar dalam pengembangan kawasan industri ke depan.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya serius pemerintah untuk mempercepat pemerataan pembangunan, mendorong investasi terarah, dan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang melalui pendekatan lintas kementerian dan lembaga.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!
-
Deodoran hingga Celana Dalam Delpedro Nyaris Disita Polisi, Lokataru: Upaya Cari-cari Kesalahan!
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya