Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam yang ditujukan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam sebuah diskusi podcast, Rocky secara terang-terangan menyebut Gibran sebagai beban atau liability bagi Presiden Prabowo Subianto, seraya memberikan saran agar Gibran berkantor di Papua untuk belajar menjadi pemimpin.
Menurut Rocky, kehadiran Gibran dalam paket kepemimpinan nasional justru berpotensi menghambat agenda percepatan kemakmuran yang diusung Prabowo.
Ia menilai ada 'inkapasitas' dari Gibran yang menjadi persoalan mendasar.
"Gibran itu bukan harapan. Justru semua hal yang memungkinkan harapan Presiden untuk mempercepat kemakmuran itu dibatalkan oleh adanya inkapasitas dari Gibran. Jadi, Gibran itu adalah liability bagi Presiden tuh," ujar Rocky Gerung dalam Podcast Jangkrik Bos, seperti dikutip suara.com Rabu (23/7/2025).
Solusi: Sekolah Politik di Papua
Sebagai jalan keluar dari masalah inkapasitas tersebut, Rocky Gerung memberikan sebuah usulan yang provokatif.
Ia menyarankan agar Gibran untuk sementara waktu menepi dari panggung utama politik nasional dan menjalani sebuah pendidikan langsung di lapangan yang paling kompleks di Indonesia, yaitu Papua.
Menurutnya, ini adalah cara terbaik bagi Gibran untuk membekali diri jika serius ingin menjadi pemimpin di masa depan.
"Gibran mungkin sangat bagus kalau pergi ke Papua lalu tinggal di sana lama, supaya dia belajar tentang public policy, belajar tentang HAM, belajar tentang global politics, belajar tentang isu lingkungan, belajar tentang local culture, macam-macam," papar Rocky.
Baca Juga: Denny Indrayana Usulkan Prabowo Teken Perppu Pemberantasan Mafia Hukum
Saran ini, menurut Rocky, bukan tanpa alasan.
Papua dianggap sebagai kawah candradimuka yang ideal untuk mengasah kemampuan seorang pemimpin karena menyimpan seluruh kompleksitas masalah bangsa.
Isu-isu seperti hak asasi manusia (HAM), politik lokal yang dinamis, isu lingkungan, hingga posisi geopolitik di Pasifik menjadi tantangan nyata yang bisa membentuk kapasitas Gibran.
"Kalau dia ingin jadi pemimpin di masa depan, kita doronglah Mas Gibran untuk menetap aja di Papua," tambahnya.
Kekhawatiran Purnawirawan dan Situasi Darurat
Penilaian Rocky mengenai Gibran sebagai beban ini disebutnya juga menjadi kekhawatiran utama di kalangan para purnawirawan jenderal.
Menurutnya, para senior yang telah mengenal 'asam garam' di dunia politik memahami betul risiko yang bisa timbul jika terjadi situasi darurat nasional yang mengharuskan wakil presiden mengambil alih kendali.
Berita Terkait
-
Denny Indrayana Usulkan Prabowo Teken Perppu Pemberantasan Mafia Hukum
-
Rocky Gerung Ungkap Skenario Pemakzulan Gibran: Jalan Konstitusi atau Tekanan Massa ala '98?
-
Amien Rais Ingatkan PSI: Jokowi akan Alami Erosi Kekuatan Politik!
-
Rapat Terbatas di Istana: Prabowo Minta Jajaran Menteri Jaga Ketat Defisit APBN
-
Peradilan Politik Era Prabowo Dimulai? Pakar Soroti Kasus Tom Lembong dan Hasto
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui