Suara.com - Salah satu tokoh publik yang kerap mengkritik kasus dugaan ijazah palsu mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi, dokter Tifa, kembali menyoroti polemik tersebut.
Kali ini, pemilik nama lengkap Tifauzia Tyassuma tersebut menyoroti permintaan Jokowi yang ingin menunda pemeriksaan ijazah palsu dengan alasan kesehatan.
Sebagaimana yang diketahui, Jokowi sempat dikabarkan mengalami penyakit kulit sepulang dari Vatikan. Meski mengaku terkena alergi kulit, namun dokter Tifa curiga jika Jokowi mengalami autoimun karena perubahan fisik pada wajahnya.
Dokter Tifa menilai permintaan Jokowi tersebut hanyalah alasan belaka dan menyoroti momen saat Jokowi berlibur ke Bali.
Dikabarkan bahwa Jokowi bersama keluarga menghabiskan libur Lebaran di Bali. Presiden RI ke-7 itu terlihat bermain ATV di Gianyar, Bali. Momen itu pun dibagikan oleh Jokowi melalui unggahan Instagram. Tampak Jokowi berboncengan dengan sang istri menggunakan tandem ride ATV quad bike.
"Beginilah orang ini. Tidak penuhi panggilan polisi. Baru saja kita semua melihat dia liburan ke Bali, main ATV segala macam. Lalu ketika diminta datang untuk diperiksa Polda Metro Jaya, mengaku sakit! Ditunggu 9 laporan polisi di Bareskrim, di Polda Metro Jaya, di Polda DIY, di Polda Solo, dan banyak lagi nanti menyusul!" cuit dokter Tifa.
Dokter Tifa menyinggung bahwa Jokowi selama ini mengaku hanya terkena alergi kulit, namun hal itu justru membuatnya tak mampu keluar kota untuk memenuhi panggilan.
"Ngaku sakit sampai tidak bisa keluar kota, padahal baru saja dia mengaku cuma alergi!" tambahnya lagi.
Lebih lanjut, dokter Tifa menyinggung aktivitas Jokowi sebelum mendapat panggilan dari Polda Metro Jaya. Ia bahkan menyebut Jokowi sebagai pengecut.
Baca Juga: Jokowi Dapat 'Layanan VVIP' Diperiksa Polisi di Solo, Kubu Roy Suryo Protes Keras: Ini Keadilan?
"Jokowi! Liburan ke Bali, sehat. Pidato berapi-api di PSI, sehat. Jajan bakmi sama tamu, sehat. Giliran ke Polda mau diperiksa, sakit. Cuma satu: pengecut! Ada 9 laporan polisi ke Bareskrim, Polda Metro Jaya, Polres Jogja, Polres Solo, dan menyusul laporan polisi atas kebohongan-kebohongan selama 10 tahun! Ayo sakit saja terus," tulis dokter Tifa dalam cuitan terpisah.
Sebagai informasi tambahan, Jokowi akan menjalani pemeriksaan terkait statusnya sebagai pelapor dalam kasus dugaan ijazah palsu oleh penyidik Polda Metro Jaya pada hari Rabu (23/7/2025) di Polresta Solo.
Menurut kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara, Jokowi akan datang dengan membawa dokumen yang diperlukan, termasuk ijazahnya. Rivai menjelaskan bahwa lokasi pemeriksaan di Solo dipilih untuk mempermudah proses penyelidikan, karena banyak saksi lain yang berdomisili di wilayah tersebut.
Selain itu, penundaan tersebut diajukan pihak Jokowi dengan alasan kesehatan.
"Kami memohon penundaan pemeriksaan dengan dua opsi, yakni menunggu approval dokter atau Pak Jokowi diperiksa di kediaman sesuai ketentuan Pasal 113 KUHAP," jelas Rivai.
Tak hanya dokter Tifa, rupanya pihak Roy Suryo pun menyoroti penundaan tersebut. Roy Suryo mempertanyakan alasan sakit Jokowi yang bertepatan dengan kehadirannya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui