Suara.com - Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) baru saja resmi diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin (21/7/2025).
Namun jadi sorotan Koperasi Desa Merah Putih di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban malah dibongkar dan dihentikan.
Hal itu pun jadi sorotan Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PDIP, Mufti Anam. Ia menilai adanya kejadian tersebut menjadi alarm keras.
"Penutupan Koperasi Merah Putih di Tuban ini bukan sekadar insiden kecil, tapi alarm keras bagi kita semua," kata Mufti kepada Suara.com, Rabu (23/7/2025).
"Selama pola pembangunan dilakukan secara top-down, tanpa hati, tanpa melibatkan rakyat yang sudah lebih dulu berkontribusi, maka yang terjadi ya begini programnya megah, tapi sebenernya kosong," Mufti menambahkan.
Ia meminta rakyat tak diabaikan lantaran sudah membangun usaha dari bawah. Menurutnya, adanya masalah itu juga bukan hanya sekedar urusan komunikasi.
"Saya yakin niat pemerintah baik. Tapi niat baik harus diikuti tata kelola yang jernih, tidak boleh ada penumpang gelap yang menunggangi proyek strategis ini hanya demi pencitraan atau keuntungan sepihak. Kalau ini tidak segera dievalusi sekarang, ke depan bisa lebih parah," ujarnya.
Mufti menilai, kasus Kopdes di Tuban tersebut bisa jadi cuma fenomena gunung es.
"Yang tampak di permukaan kecil, tapi yang terjadi di bawah bisa jauh lebih dalam dan kompleks. Misal ya soal pengabaian mitra lokal, konflik kepentingan, sampai hilangnya ruh koperasi sejati yang mestinya jadi alat perjuangan rakyat kecil," katanya.
Baca Juga: BRI Optimis Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Dorong Ekonomi Kerakyatan
Untuk itu, ia mendesak pola program yang serba seremonial dihentikan oleh pemerintah.
"Libatkan masyarakat secara utuh. Bangun koperasi itu bukan hanya soal struktur organisasi, tapi struktur kepercayaan. Dan kepercayaan itu dibangun dari hati, bukan dari panggung-panggung mewah," pungkasnya.
Sebelumnya, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, dibongkat dan dihentikan operasionalbya oleh pihak mitra, PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat.
Padahal adanya Koperasi Desa Merah Putih baru saja diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/7/2025).
Keputusan itu diambil menyusul keluarnya surat pemutusan kerja sama yang dilayangkan manajemen perusahaan bernomor 002/032/Perkom-PPSD/VII/2025, dan ditujukan kepada Kepala Desa Pucangan.
Direktur Utama PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Anas Al Khifni menyampaikan, pihaknya menarik diri karena merasa tidak disebut sebagai pihak yang selama ini telah mendukung penuh operasional KDMP dalam forum resmi peluncuran bersama presiden.
Tag
Berita Terkait
-
8 Lulusan Terbaik Peraih Bintang Adhi Makayasa 2025
-
Jalan Berliku Sang Perwira: Malik Gagal di Akmil, Takdir Membawanya Raih Adhi Makayasa dari Akpol
-
Sehari Usai Diresmikan Presiden Prabowo, Koperasi Desa Merah Putih di Tuban Ini Tutup
-
Dapat Instruksi Langsung dari Prabowo, Kapolri Kerahkan Tim Buru Mafia Beras Oplosan
-
Prabowo Blak-blakan soal Jadi Ketum Partai: Banyak Utang, Sering Dimaki-maki
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?