Suara.com - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Reza Hariyadi, menyoroti ketidakhadiran Giring Ganesha dalam pembukaan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah pekan lalu.
Menurut Reza, absennya Giring yang merupakan mantan Ketua Umum PSI, patut dipertanyakan. Ia menilai sikap tersebut bisa menjadi indikasi adanya jarak antara Giring dengan partai yang pernah dipimpinnya.
"Ketidakhadiran Giring di pembukaan kongres menunjukkan sikap indikasi tidak loyal terhadap partai. Padahal, dia pernah menjabat sebagai ketua umum dan cukup vokal saat memimpin," ujar Reza di Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Dalam kongres yang berlangsung beberapa hari itu, PSI menetapkan kembali Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum.
Momen ini dianggap penting dalam menentukan arah partai ke depan setelah melalui fase transisi kepemimpinan.
Namun Giring, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan, baru terlihat hadir saat penutupan kongres. Di momen tersebut, Presiden terpilih Prabowo Subianto turut hadir memberikan sambutan.
Reza menyayangkan sikap Giring yang memilih datang hanya di akhir acara.
Menurutnya, kehadiran sejak awal merupakan bentuk penghormatan terhadap proses dan simbol loyalitas terhadap partai.
"Sikap tidak loyal terhadap partai sangat berbahaya, karena bisa memicu konflik internal dan mengganggu konsolidasi internal," tegas dia.
Baca Juga: Benarkah PSI Bukan Partai Keluarga? Pengamat Ungkap Kehadiran Jokowi di Kongres karena Kaesang
Ia juga menilai bahwa ketidakhadiran Giring bisa saja karena posisinya kini yang tak lagi menganggap dirinya sebagai bagian utuh dari struktur partai. Ada kemungkinan Giring datang hanya sebagai tamu kehormatan, bukan lagi kader yang aktif.
“Mungkin saja, Giring memposisikan dirinya bukan sebagai kader partai tapi tamu undangan,” kata dia.
Sikap Giring tersebut memunculkan sejumlah spekulasi di internal PSI, terutama menyangkut soliditas partai dan arah kepemimpinan baru di bawah Kaesang.
Di tengah upaya konsolidasi politik menjelang agenda besar nasional, kehadiran figur-figur lama dinilai krusial bagi kekompakan partai.
Berita Terkait
-
Ramalan 'Ngeri' Amien Rais: Tsunami Politik Siap Terjang PSI, Jokowi Effect Bakal Ambles di 2029?
-
Jokowi All In Dukung PSI, Amien Rais Tertawa: Memangnya 4 Tahun Lagi Masih Laku?
-
Prabowo Blak-blakan soal Jadi Ketum Partai: Banyak Utang, Sering Dimaki-maki
-
Benarkah PSI Bukan Partai Keluarga? Pengamat Ungkap Kehadiran Jokowi di Kongres karena Kaesang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja
-
Heboh Polisi di Bali Terlibat Perdagangan Orang Modus Rekrut Calon ABK, Begini Perannya!
-
Umrah Mandiri: Kabar Baik atau Ancaman? Ini Kata Wamenhaj Soal Regulasi Baru