Suara.com - Pakar politik, sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyoroti pernyataan mantan Presiden ke 7 Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut PSI bukan partai keluarga.
Dedi mengamini bahwa di Indonesia tak ada partai yang menyandang status milik keluarga, termasuk PSI.
"Tetapi itu statemen normatif, terlebih di Parpol ada mekanisme AD/ART, ada kongres, itu penanda jika parpol terbuka," kata Dedi saat dihubungi Suara.com, Selasa (22/7/2025).
Namun, soal menjalankan keterbukaan itu kata dia, yang sering kali bias.
"Sehingga ketika kita melihat ada struktur kekuasaan yang cenderung bertahan pada keluarga, kita anggap itu partai politik keluarga," jelas Dedi.
PSI menurunya memenuhi kriteria itu. Dia mempertanyakan apakah Jokowi akan hadir, jika ketua umumnya bukan putranya, Kaesang Pangarep.
"Atas dasar apa Jokowi berada di kongres PSI, ia sendiri menyatakan tidak bergabung ke PSI, artinya Jokowi hadir lantaran ia keluarga Kaesang, meskipun ada faktor pernah menjadi Presiden di Indonesia," kata Dedi.
Situasi itu menurutnya sudah menjelaskan bahwa PSI sudah dikuasai oleh keluarga Jokowi.
"Bisa dibayangkan jika bukan Kaesang yang memenangkan pemilihan, Jokowi sangat mungkin tidak hadir, sisi lain ide mengganti logo, termasuk slogan SuperTbk, ini dari Jokowi," ujar Dedi.
Baca Juga: Golkar Gagal Direbut, PSI Jadi Kendaraan Politik Keluarga Jokowi
Sebelumnya Jokowi mengatakan Presiden ke-7 RI Joko Widodo meyakini Partai Solidaritas Indonesia atau PSI kelak menjadi partai besar karena partai yang diibaratkan sebagai perusahaan itu bukan dimiliki oleh pengurus dan kader, bukan pula dimiliki oleh elite, apalagi keluarga.
PSI, yang dalam kongres pada Sabtu (19/7/2025) telah menetapkan Kaesang Pangarep, anak bungsu Jokowi, sebagai Ketua Umum diyakini akan menjadi pemain besar dalam politik Indonesia jika semua anggota bekerja keras. Adapun Kaesang meraih suara terbanyak dalam pemilihan partai.
"Saham partai ini dimiliki oleh seluruh pengurus, oleh seluruh anggota, oleh seluruh kader. Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi, semua memiliki saham yang sama. Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai," kata Jokowi pada Kongres PSI 2025 di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Jokowi menilai branding PSI menjadi partai Super TBK membuat seluruh anggota dan kader merasa memiliki partai tersebut, dan berupaya bersama untuk membesarkan partai.
Berita Terkait
-
Pengamat Politik Tuding Isu Ijazah Jokowi Cuma Kedok: Ambisi Politik Liar Harus Dihentikan!
-
Tak Gentar jika Tersangka? Rismon Sianipar Pasang Badan: Lawan Jokowi Harus Terima Risiko
-
Prabowo Terjebak di Antara Jokowi, Analis: Pilih Jadi Tameng atau Mati Bersama Rakyat?
-
Ditodong Tretan Muslim, Berapa Nilai Kinerja Jokowi Versi Anies Baswedan?
-
Jokowi Disebut Malin Kundang Politik dan Troublemaker Bangsa: Hampir Semua Pihak Tersandera!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!