Suara.com - Pemerintah Malaysia akan membagikan uang untuk rakyat hingga menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebagai bentuk penghargaan kepada rakyat atas dukungan terhadap reformasi negara.
"Alhamdulillah, sebentar tadi saya telah umumkan beberapa inisiatif penting. Sebagai tanda penghargaan Kerajaan MADANI kepada seluruh rakyat atas dukungan, atas kesetiaan, atas kebersamaan yang mengalirkan tenaga kepada agenda pemulihan dan reformasi negara," ujar PM Anwar keterangannya yang disaksikan di Kuala Lumpur, Rabu 23 Juli 2025.
Penghargaan ini adalah kejutan yang dijanjikan PM Anwar kepada rakyat Malaysia sejak beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan itu Anwar menyampaikan beberapa pencapaian pemerintahannya.
Ia lalu menyatakan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Malaysia 31 Agustus 2025, pemerintah akan membagikan bantuan uang kepada rakyat.
Program pembagian uang itu bertajuk Sumbangan Asas Rahmah (SARA) sebanyak 100 ringgit Malaysia (RM) —setara Rp385,638; kurs RM1=Rp3856— sebanyak satu kali, kepada seluruh warga Malaysia berusia 18 tahun ke atas, dengan periode pembagian 31 Agustus—31 Desember 2025.
Pendistribusian uang dilakukan melalui mekanisme transfer kepada kartu identitas Malaysia MyKad.
"Ini buat pertama kalinya dalam sejarah, bantuan tunai disalurkan kepada seluruh rakyat dewasa," kata Anwar.
Bantuan akan diberikan kepada 22 juta rakyat Malaysia berusia 18 tahun ke atas tanpa memandang status dan golongan.
Baca Juga: Jejak 'Raja Minyak' Terendus di Malaysia, Kejagung Siapkan Strategi Khusus Jemput Paksa Riza Chalid
Anwar juga mengumumkan cuti tambahan satu hari tanggal 15 September 2025, atau sehari menjelang Hari Malaysia 16 September 2025.
Pemerintah Malaysia juga mengalokasikan RM600 juta untuk program Jualan Rahmah atau penyediaan bahan pokok murah bagi rakyat, dengan turut memperluas cakupan kawasan penjualan.
Selanjutnya, Anwar menjanjikan tidak akan ada kenaikan tarif tol di 10 jalan utama, karena pemerintah Malaysia akan memberikan subsidi RM500 juta.
Kemudian, pemerintah Malaysia akan menurunkan harga petrol RON95 menjadi RM1,99 per liter serta menurunkan tagihan listrik mencapai 14 persen demi rakyat.
PM Anwar menekankan bahwa setiap keputusan dan anggaran negara harus senantiasa berupaya mengangkat derajat dan martabat rakyat.
"Semoga langkah-langkah ini benar-benar menjadi nafas kelegaan buat rakyat terbanyak dan menjadi obor keyakinan untuk kita terus melangkah bersama dalam perjalanan reformasi menuju sebuah negara yang lebih adil, makmur dan sejahtera," terang Anwar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?