Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memilih untuk belum mengumumkan secara rinci angka-angka dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Sikap ini ia ambil setelah melakukan rapat tertutup bersama Presiden Prabowo Subianto, menjelang momentum penting penyampaian Nota Keuangan di parlemen.
Meski belum mengungkap angka secara terbuka, Sri Mulyani memastikan bahwa arah kebijakan dan prioritas utama pemerintahan sudah disepakati, terutama menyangkut program unggulan yang akan menjadi identitas awal pemerintahan Prabowo.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani ke awak media saat berada di Istana Kepresidenan, Selasa, 22 Juli 2025, malam.
"Kami melaporkan kepada bapak presiden mengenai persiapan dan penyelesaian penulisan Nota Keuangan dan RAPBN 2026. Seperti diketahui bahwa bapak presiden nanti akan menyampaikan kepada DPR, rencananya adalah 15 Agustus karena hari Jumat," ujarnya.
Program Prioritas Disusun: Dari MBG hingga Infrastruktur Pangan
Dalam pembahasannya dengan presiden, Menkeu memaparkan daftar program yang telah masuk dalam skema anggaran.
Fokus utamanya tersebar dari pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat hingga perkuatan ketahanan pangan.
Program-program tersebut mencakup Makanan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa Merah Putih, pemeriksaan kesehatan gratis, serta penguatan infrastruktur seperti irigasi, bendungan, dan perbaikan madrasah maupun sekolah digital.
Baca Juga: Prabowo Lantik 2.000 Perwira TNI-Polri di Istana, Ini Daftar Adhi Makayasa
"Terutama belanja untuk penambahan luas dari lahan maupun infrastruktur, seperti irigasi dan bendungan dan juga program-program pemerintahan lain yang sangat penting, seperti pendidikan terutama Dikdasmen, perbaikan sekolah-sekolah madrasah," tutur Sri Mulyani.
"Kemudian perbaikan dari sisi sekolah digital dan juga dari Kementerian Diktisantek itu semuanya tadi telah kami laporkan sehingga untuk mendapatkan arahan dari bapak presiden, apakah prioritasnya telah sesuai," tambahnya.
Tiga Pilar Arahan Prabowo: Pendapatan, Belanja Berkualitas, dan Defisit Terkendali
Sri Mulyani menegaskan, meski Presiden Prabowo akan menyampaikan langsung angka-angka final RAPBN, namun arahan strategis dari kepala negara telah diberikan secara komprehensif.
Ada tiga aspek utama yang akan menjadi fondasi kebijakan fiskal 2026:
- Reformasi penerimaan negara agar pendapatan cukup untuk menopang belanja.
- Belanja berkualitas, fokus pada program yang memberi dampak nyata.
- Pengelolaan defisit yang hati-hati, guna menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar.
"Kemudian defisit harus dijaga pada level yang baik, dalam hal ini seperti yang sudah disampaikan di DPR, range-nya saya laporkan kepada bapak presiden dan beliau mengatakan apabila bisa dibuat sehingga market confidence bagus, ekonomi kita tetap jalan, support terhadap ekonomi melalui APBN, counter cyclical bisa jalan," jelas Sri Mulyani.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui