Suara.com - Sinyal kekuatan mantan Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam beberapa waktu belakangan kian terang benderang usai kongres pertama partai tersebut di Solo, Jawa Tengah.
Terpilihnya kembali Kaesang Pangarep sebagai ketua umum dan munculnya narasi 'Partai Super Tbk' dinilai sebagai langkah strategis Jokowi setelah pilihan politik lainnya diduga menemui jalan buntu.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, melihat ada beberapa petunjuk yang menyiratkan besarnya kekuatan Jokowi di tubuh PSI.
"Indikasi itu semakin kuat dengan terpilihnya kembali Kaesang Pangarep sebagai ketum PSI," kata Jamiluddin kepada Suara.com, Rabu (23/7/2025).
Menurut Jamiluddin, keputusan ini menarik karena PSI tidak memiliki prestasi menonjol selama dipimpin Kaesang, salah satunya kegagalan menembus parlemen di Senayan pada Pemilu 2024. Ia bahkan menyebut PSI saat ini masih menjadi partai gurem.
"Jadi, tanpa Jokowi kiranya sulit bagi Kaesang untuk bisa menjadi Ketum PSI, apalagi untuk dua periode," tegas Jamiluddin.
Pengaruh Jokowi juga terendus dari narasi 'Partai Super Tbk' yang disematkan pada logo baru PSI bergambar Gajah.
Jamiluddin menyoroti bahwa narasi ini bukanlah hal baru.
"Bahkan dalam logo PSI masuk narasi Partai Super Tbk. Narasi ini jauh sebelumnya sudah mengemuka dari relawan Jokowi. Bahkan disebutkan Jokowi kemungkinan akan membuat partai dengan narasi tersebut," jelasnya.
Baca Juga: Rismon Makin Berani! Laporkan Rektor UGM Ova Emilia Atas Dugaan Skripsi Palsu Jokowi
"Karena itu, saat narasi itu ada di logo PSI, maka sudah diduga hal itu datang dari Jokowi. Ini juga mengindikasikan kuatnya pengaruh Jokowi di PSI," sambung Jamiluddin.
Pandangan ini diperkuat oleh Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas (Unand), Feri Amsari.
Menurutnya, pernyataan terbuka Jokowi yang akan memberikan dukungan penuh kepada PSI adalah sebuah langkah strategis yang tak terhindarkan.
Sikap ini, kata Feri, menjadi bukti bahwa Jokowi tak lagi memiliki banyak pilihan politik.
Terutama, setelah rencananya untuk mengambil alih salah satu partai politik besar diduga menemui jalan buntu.
Meski Feri tidak menyebut nama, spekulasi publik tahun lalu santer mengarah pada isu upaya Jokowi berlabuh ke Golkar, seiring manuver Bahlil Lahadalia untuk menggoyang posisi Airlangga Hartarto.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil
-
Ketua DPD RI Soal Bencana Sumatera Masih Tutup Keran Bantuan Asing: Bangsa Kita Masih Mampu
-
Kebakaran Gedung Terra Drone Jadi Alarm, Mendagri Panggil Kepala Daerah Bahas Izin Bangunan
-
Geger PBNU: Klaim Restu Ma'ruf Amin Dibantah Keras Keluarga, Siapa yang Sah?
-
Respons Gerakan 'Patungan Beli Hutan', Ketua DPD RI: Itu Sebenarnya Pesan Kepada Negara
-
Satpol PP Tindak Rumah Makan dan Tempat Pemotongan Anjing di Jakarta Timur