Biaya Politik Selangit: Maju sebagai caleg di Indonesia membutuhkan modal yang tidak sedikit. Biaya untuk sosialisasi, alat peraga kampanye, hingga "serangan fajar" bisa menguras tabungan hingga ratusan juta, bahkan miliaran rupiah.
Utang yang Menumpuk: Banyak caleg yang maju dengan modal dari pinjaman atau bahkan menjual aset. Ketika kegagalan datang, mereka dihadapkan pada kenyataan pahit: utang yang harus dibayar sementara sumber pemasukan yang diharapkan (gaji sebagai anggota dewan) lenyap.
Stres dan Depresi: Kegagalan dalam kontestasi politik bukan hanya soal rugi finansial, tetapi juga pukulan psikologis. Rasa malu, kehilangan status sosial, dan tekanan dari keluarga serta para pendukung bisa memicu stres berat hingga depresi.
Jalan Pintas Kriminal: Dalam kondisi terdesak, beberapa individu mungkin melihat jalan pintas sebagai satu-satunya solusi. Tindakan kriminal seperti penipuan, penggelapan, atau bahkan perampokan menjadi opsi nekat untuk menutupi utang atau sekadar mempertahankan gaya hidup.
Kasus penggelapan mobil yang dilakukan Irwan Agung bisa jadi didorong oleh salah satu atau kombinasi dari faktor-faktor di atas.
Mobil partai yang seharusnya menjadi aset perjuangan justru digelapkan, kemungkinan untuk digadaikan atau dijual demi menutupi kebutuhan mendesak.
Cermin Buram Demokrasi di Indonesia
Kisah seperti ini seharusnya menjadi refleksi bagi kita semua.
Apakah sistem demokrasi kita terlalu mahal sehingga mendorong para aktornya untuk menghalalkan segala cara?
Baca Juga: Dari Viral Jadi Buronan, Ini 5 Babak Drama Motovlog Perekam Aksi Mesum di Pakansari
Integritas sering kali luluh lantak di hadapan tumpukan utang dan ambisi yang tak tercapai.
Kasus Irwan Agung mengingatkan kita bahwa di balik janji-janji manis kampanye, ada realitas pahit yang bisa mengubah seorang calon wakil rakyat menjadi seorang pesakitan.
Ini bukan hanya cerita kriminal, tapi juga potret suram dari mahalnya sebuah kursi di panggung politik Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN